Kuliah Tamu : Operational Excellent in Service and Manufacturing Company
gambar I : Pemberian plakat oleh jurusan Teknik Mesin
Senin
(30/11) kampus Mesin kembali mengadakan kuliah
tamu dari alumni Teknik
Mesin. Beliau adalah Bapak Djoko Santoso, alumni Teknik Mesin angkatan 1994
(M37). Bertempat di ruang D-303 Jurusan Teknik Mesin kuliah
tamu tersebut dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga selesai pada pukul 12.30 WIB.
Berbeda
dari biasanya, tema kuliah tamu kali ini tidak berkaitan langsung dengan materi
pembelajaran di Teknik Mesin. Meskipun demikian kuliah tamu dengan judul “Continues Improvement Culture
(Kaizen, Lean & Lean Six Sigma) to support operational excellent in service
and manufacturing company” ini tetap berjalan dengan penuh antusiasme para
peserta.
Mengawali
kuliah tamunya Pak Djoko menyampaikan hasil survey dari BMGI yaitu suatu
organisasi dunia yang melakukan survey terhadap 500 CEO perusahaan di dunia,
mengenai 10 masalah terbesar dalam bisnis. Kesepuluh masalah tersebut
diantaranya adalah; Ketidakpastian, Globalisasi, Inovasi, Regulasi, Teknologi,
Keberagaman, Kompleksitas, Informasi berlebih, Supply chain, dan yang terakhir
Strategic thinking & problem solving.
gambar II : Suasana kuliah tamu tampak belakang
Menghadapi
masalah kesepuluh tersebut, saat ini banyak perusahaan yang telah mengembangkan
Operational Excellent sebagai
penyelesaian atas permasalahan tersebut. Banyak diantara perusahaan-perusahaan
tersebut menjadikan Operational Excellent
sebagai standar bagi para manajer-manajer dan direkturnya. Melalui pendidikan
formalnya di bidang Manajemen dan pendidikan informalnya pada Lean Six Sigma
tingkat Black Belt, Pak Djoko menyadari akan pentingnya Operational Excellent dalam menjawab berbagai tantangan perusahaan.
gambar III : Suasana kuliah tamu tampak samping
Melalui Operational Excellent yang dibarengi
dengan budaya Continues Improvement
akan mempersempit kesempatan datangnya Kompetitor-kompetitor
perusahaan. Untuk mencapai Operational
Excellent tersebut terdapat beragam metode yang beliau sebut dengan Driver
of Operational Excellent, diantaranya adalah PDCA/Kaizen, Lean Metodology, Lean
Six Sigma, Project Management, dan Design for Six Sigma. PDCA atau
Plan-Do-Check-Action adalah salah satu metode praktis yang dapat menghasilkan
Continues Improvement sehingga akan tercapai Operational Excellent. Begitupun juga keempat driver yang lain
tujuannya adalah meningkatkan evisiensi, menghilangan residu/waste evaluating dan lain-lain.
Gambar IV: Suasana kuliah tamu tampak depan
Mengakhiri
kuliah tamunya Pak Djoko menekankan betapa berharganya suatu Operational
Excellent sehingga pada puncak karirnya di PT. Philips Indonesia sebagai Improvement Manager beliau keluar untuk
meniti karir sebagai seorang konsultan di bidang tersebut. Hingga kini
beliaupun terus mengembangkan ilmunya dengan mendirikan Lean Six
Sigma-Indoacademy./(muh)
0 tanggapan:
Posting Komentar