Senin (19/9) Ngorbits (Ngobrol Bareng KM
ITS) forum bentukan FKHM yang dilaksanakan di selasar perpustakaan ITS dengan
mengundang seluruh elemen KM ITS terpaksa harus berakhir dengan hanya satu
“putaran” saja. Forum yang rencananya berlangsung selama tiga hari ini terpaksa
tidak dilanjutkan di hari berikutnya sebab dirasa rekomendasi-rekomendasi yang
diberikan kurang matang dan kurang didukung data yang kuat.
Peserta forum yang terdiri dari berbagai
ormawa di ITS sepakat untuk menghentikan forum tersebut sehingga hanya 5 dari 6
rekomendasi yang berhasil disampaikan. Kelima rekomendasi tersebut diantaranya
Lepasnya DOP (Daerah Otonomi Politeknik) dari Institusi Pendidikan ITS,
keanggotaan mahasiswa D4 di KM ITS, tumpang tindih ranah Sosmas antara BEM ITS dan
BEM F, kejelasan peran BEM F dan kejelasan kedudukan UKM di KM ITS.
Dari kelima rekomendasi tersebut isu
pembagian ranah kerja menjadi bola panas dalam pembicaraan malam itu. Novangga
Ilmawan selaku Presiden BEM ITS pun sempat berpendapat bahwa pembagian tiga
ranah besar ini justru mengurangi kepekaan ormawa terhadap ranah-ranah yang
bukan tanggung jawabnya. Pemuda yang akrab di sapa Mas Angga ini juga
menjabarkan bahwa pendapat ini berkaca dari pengalamannya semasa 4 tahun berkuliah
di ITS. Dimana ranah sosial politik hanya dilaksanakan di tingkat BEM ITS saja
dan pihak yang merasa tidak memiliki ranah tersebutpun lepas tangan.
Sementara menurut FKHM, pembagian ranah
yang terdiri dari sospol (BEM ITS), sosmas (BEM Fakultas), dan ranah
keprofesian (HMJ) ini sudah sesuai namun perlu diperjelas. Berdasarkan hasil
audiensinya dengan penggagas Mubes IV terdahulu, ranah yang ada di Struktur
Organisasi Kemahasiswaan ITS ini merupakan hasil penurunan dari visi KM ITS
yang dibagi menjadi beberapa ranah. Setiap pihak dimaksudkan agar dapat fokus
ke ranahnya masing-masing untuk bersama-sama mencapai visi KM ITS, tambah Tim
FKHM.
Kemudian, berbeda dengan isu-isu yang
beredar selama ini tentang rekomendasi pembubaran BEM Fakultas, FKHM pada Ngorbits
kali ini justru merekomendasikan adanya pasal tambahan yang menjelaskan peran
BEM F selama ini yaitu akomodasi HMJ yang mencakup kegiatan diluar ranah
sosmas. Menanggapi hal ini Rizky Akbar Fauzi selaku menteri Kebijakan kampus
BEM ITS menyampaikan bahwa peran dan wewenang BEM F terhadap kemahasiswaan
maupun akademik dalam birokrasi di ITS masih sangat terbatas, sehingga ia
menyarankan untuk dilakukannya studi banding ke Universitas lain.
Sebelum akhirnya dibubarkan, rencananya
FKHM akan menyampaikan total 15 poin rekomendasi selama tiga hari. Namun karena
pembubaran yang terjadi, ada kemungkinan rekomendasi yang diberikan berubah.
Sebelum pembubaran Ngorbits kali ini FKHM juga sempat mengalami beberapa
masalah, mulai dari hasil kajian yang tidak segera disahkan karena terbentur
kuota forum, hingga berbagai masalah internal.
0 tanggapan:
Posting Komentar