Oleh:
Ilman Patria (M54)
Pada masa lampau engineer adalah panggilan yang identik dengan orang yang belajar,
merencanakan dan mampu menciptakan sebuah mesin. Dengan kata lain, engineer memiliki kemampuan untuk
mengembangkan pengetahuan sains menjadi sesuatu yang praktis dan bermanfaat.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran insinyur adalah
sebagai seorang inventor atau penemu
(Speight, 2014).
Insinyur
merupakan profesi yang digemari dan dinilai bergengsi oleh pelajar Indonesia.
Terbukti setiap tahunnya jurusan teknik selalu menempati urutan teratas dalam passing grade dan jumlah pendaftar ke
universitas negeri yang ada di Indonesia. Lalu apa yang menyebabkan pelajar
Indonesia memiliki minat yang besar terhadap jurusan teknik? Cita-cita dari kecil?
Passion? Paksaan orang tua? Gaji yang
besar? Gengsi yang tinggi? Tiap orang tentunya punya alasan tersendiri untuk
itu.
Jika
berbicara passion saya sangat tertarik
dengan kisah duo insinyur penemu pesawat terbang, Wright bersaudara. Orville Wright
dan Wilbur Wright pada waktu itu bahkan tidak lulus sekolah menengah atas,
sehingga pada tahun 1889 mereka Orville memutuskan mendirikan percetakan pribadi
dengan bantuan Wilbur dan tiga tahun setelah itu mereka mendirikan bengkel
sepeda. Berawal dari bengkel sepeda, mereka akhirnya dapat mendirikan
perusahaan sepeda sendiri (Wright Cycle
Company) dan hasil penjualannya akan dimanfaatkan untuk mendanai
ketertarikan kedua saudara ini terhadap dunia penerbangan. Kebetulan pada saat
itu, tahun 1890-an, insinyur-insinyur di eropa dan amerika sedang gencar
mengembangkan glider.
Namun
uji coba glider sering sekali memakan
korban, dari permasalahan inilah timbul ide dari Wright bersaudara untuk
membuat sistem kendali pada sayap agar glider
dapat terbang dengan stabil. Ide pengendalian sayap ini terinspirasi dari
burung yang sedang terbang di udara. Ketika ingin belok burung cukup memutar
tubuhnya ke kiri atau ke kanan. Lalu fenomena ini juga sama seperti orang yang
sedang mengendarai sepeda, ketika ingin belok pengendara cukup menyandarkan
tubuhnya ke kiri atau ke kanan. Dengan beberapa kali pengembangan pada akhirnya
Orville dan Wilbur Wright berhasil menerbangkan pesawat terbang pertama pada 17
Desember 1903 selama 12 detik di ketinggian 120 kaki.
Dari
kisah Wright bersaudara kita belajar bahwa rasa ingin tahu dan keinginan untuk melakukan
sesuatu yang baru adalah sense yang
harus dimiliki seorang insinyur. Ada keberanian yang memupuk ide, lalu ada
ketekunan yang menjadi bumbu pemanis dari ide brilian itu. Kita juga belajar,
untuk melakukan sesuatu yang luar biasa ternyata tidak bergantung pada level
pendidikan yang telah ditempuh. Berawal dari fenomena yang sederhana sekarang
dunia dapat menikmati pesawat terbang sebagai alat transportasi yang paling
aman dan dapat mengantarkan manusia dari satu benua ke benua lain. Kisah Wright
bersaudara hanyalah satu dari banyak kisah insinyur yang menjadi pionir perkembangan
teknologi di dunia.
Pelajar Indonesia lebih senang
menganggap engineering sebagai “a solution to get a lot of money”, bukan
“my life” ataupun “my passion”, termasuk saya dulu ketika
memilih jurusan. Di samping minat yang besar dengan jurusan teknik, ada sedikit
rasa takut tidak mendapat pekerjaan lalu pada akhirnya memilih mechanical engineering sebagai profesi. Di
Indonesia memang engineering lebih
identik dengan jalur karir yang relatif banyak menghasilkan uang dan dinilai bergengsi.
Namun, tuntutan ini-itu dan nilai akhir semester menakuti kita sehingga lupa
pentingnya menikmati proses belajar selama kuliah, pentingnya menambah wawasan dengan
membaca buku dan tidak pernah mencoba menantang diri dengan mencoba menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dari penelitian terdahulu ataupun permasalahan teknik
yang sederhana. Saya merasa menyesal karena dari awal kuliah sering melewatkan
kegiatan-kegiatan tersebut. Mahasiswa biasanya merasa disibukkan dengan
kegiatan akademik dan non-akademik. Kreativitas dan kebebasan berpikir insinyur
Indonesia pada akhirnya dimatikan oleh nilai akhir semester dan rasa takut
tidak bisa mendapat pekerjaan yang baik.
Einstein pernah berkata, “Everything that is really great and
inspiring is created by the individual who can labor in freedom”. Pernyataan
Einstein ini terbukti dari kesuksesan inventor
di era modern seperti yang ditunjukkan Steve Jobs, Bill Gates hingga Mark
Zuckerberg. Perlu diketahui juga bahwa mulai dari Nikola Tesla, Thomas Edison, Wright
bersaudara hingga ketiga inventor
yang saya sebutkan tadi adalah orang yang tidak lulus/tidak sampai pada jenjang
undergraduate. Sekali lagi, kisah
kesuksesan mereka mendukung pernyataan Einstein, sesuatu yang luar biasa akan
lahir dari kebebasan berpikir.
Leonardo Da Vinci, seorang seniman,
saintis, engineer, dan juga ahli
matematika adalah orang yang sangat mengagumi apa yang ia kerjakan. Dia sering
mendeskripsikan keindahan di setiap karyanya. Bahkan Da Vinci sangat mengagumi
bentuk dari kaki manusia, ia berkata, “The human foot is a masterpiece of
engineering and a work of art”. Da Vinci mampu melihat keindahan, seni dari apa
yang dilihatnya. Bill Gates juga pernah mengatakan bahwa, “Software is a great
combination between artistry and engineering”. Sekali lagi, kata art/seni yang
berarti “keindahan” ada didalamnya.
Dari buku The Talent Code karya
Daniel Coyle disampaikan bahwa excellence
atau kesuksesan bisa diperoleh
dengan melakukan sesuatu secara berulang dan terus menerus, lalu pada akhirnya
kita akan menemukan arti dari apa yang kita kerjakan. Keindahan dari sebuah
pekerjaan akan segera ditemukan apabila ada kecintaan terhadap pekerjaan
tersebut.
Sebagai
mahasiswa yang masih berada pada jenjang sarjana tentunya masih punya banyak
waktu untuk menentukan sikap bagaimana kedepannya. Tidak ada yang salah dengan
memikirkan karir dan uang, tetapi sangat disayangkan saja apabila hidup untuk
karir dan uang. Mencintai dan memahami keindahan dari apa yang dikerjakan menurut
saya jauh lebih baik daripada memikirkan penghasilan, uang pensiun dan
sebagainya, seperti kisah dan pemikiran orang-orang hebat yang telah saya
sampaikan di atas. Dengan berprinsip seperti itu memang tidak menjamin akan
mendapatkan uang yang banyak, namun yang pasti akan ada kebahagiaan dan
semangat yang selalu menemani anda ketika bekerja.
0 tanggapan:
Posting Komentar