Sapuangin Siap Berlaga Kembali di Negeri Sakura

| Senin, 22 Agustus 2016


Jum'at 19/08/2016. Sapu Angin Speed IV menargetkan peringkat sepuluh besar di ajang Student Formula Japan 2016 dalam acara Launching Sapuangin di Surabaya Town Square yang dihadiri walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini  

.Tim Sapuangin akan kembali berlaga di Shizoka dalam rangka Student Formula Japan pada tanggal 6 hingga 10 September 2016 depan. Tim Sapuangin ITS yang telah berkali kali menorehkan prestasi kali ini meluncurkan model terbaru dari Sapuangin Speed. Sapuangin Speed yang merupakan mobil yang disiapkan Tim untuk ajang balap mobil tahunan yang terletak di Jepang yaitu Student Formula Japan 2016, kali ini telah meresmikan model Sapuangin Speed IV. Sapuangin Speed IV merupakan reinkarnasi dari Sapuangin model sebelumnya yang harus menelan pil pahit setelah gagal race dan memperoleh urutan 46 pada laga tahun lalu.

Sapuangin Speed IV ini sendiri merupakan perbaikan dari model sebelumnya menurut penuturan, Bapak Ir. Wityanto, Dosen sekaligus Pembina Team Sapu Angin ITS. “Dulu karena oli bocor dan mengeluarkan asap putih maka Tim terpaksa diberhentikan dari perlombaan, padahal bila dilihat dari kecepatan mobil sudah bagus,” lanjutnya. Beliau juga menjelaskan bahwa pada latihan keandalan, Sapuangin Speed IV ini dapat mencapai 40 lap dari sekitar 20 lap panjang lintasan saat perlombaan. Dimana hal ini adalah pencapaian yang baik oleh Sapuangin Speed IV sebelum berlaga di Jepang. Walau begitu menurut beliau masih perlu kembali pelatihan ketangkasan driving untuk mempersiapkan Tim menggapai targetnya, meski Tim jelasnya masih berhadapan dengan dominasi Tim Jepang dan Jerman yang lebih unggul pada laga terakhir.

Sapuangin Speed IV ini sendiri bisa dikatakan berbeda dengan mobil dari Tim lain yang mengikuti Student Formula Japan. “Tim Jepang berkerjasama dengan perusahaan di sana,” ujar Pak Wit, sapaan Ir. Wityanto, dalam sambutan Launching Sapu Angin Speed IV. Rizkiardi Wilis, manajer Sapu Angin juga menjelaskan bahwa seSbagian besar spare-part yang digunakan dibuat sendiri oleh Tim. “Jadi kita merancang mobil selama dua bulan dan produksi mobil selama tujuh bulan,” jelasnya. Tak berbeda dengan Pak Wit bahwa Mas Wilis, sapaan akrabnya, juga yakin Tim yang beranggotakan lima belas mahasiswa Teknik Mesin, masing-masing dua mahasiswa Teknik Fisika serta Teknik Material dan Metalurgi, serta satu mahasiswa Transportasi Laut ini dalam menargetkan peringkat 10 besar.(yus/mhs)

0 tanggapan:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲