Newest Post

Pentingnya "Process Safety Management(PSM)" untuk Pabrik

| Selasa, 27 Oktober 2015
Baca selengkapnya »


 Pentingnya "Process Safety Management(PSM)" untuk Pabrik


gambar I : Pemateri sedang mengisi materi

Kuliah Tamu kembali diadakan di Jurusan Teknik Mesin FTI ITS pada tanggal 21 Oktober 2015, bertempat di ruang D201 jurusan Teknik Mesin.  Acara yang terselenggara  berkat koordinasi dari Ikatan Alumni ITS, komisariat Mesin Jurusan Teknik Mesin ITS dan Departemen Hubungan Luar Himpunan Mahasiswa Mesin Teknik Mesin ITS kali ini bertemakan Process Safety Management (PSM) in Commercial Explosive Manufacturing. Pemateri dari kuliah tamu ini yaitu dari angkatan M31, Bapak Indra Prasetya yang sekarang bekerja di PT. Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) sebagai Operations Manager  dan juga dimoderatori langsung oleh Kajur Teknik Mesin yang baru terpilih kembali yaitu Bapak Bambang Pramujati.

 gambar II : Suasana saat materi berlangsung


Kuliah tamu dimulai pukul 10.00 WIB, diawal sebelum penjelasan materi oleh Bapak Indra diputar video yang berhubungan dengan Process Safety Engineering. Setelah itu sebelum masuk materi beliau menjelaskan perbedaan science dengan engineering. Perbedaanya adalah engineering sebagai subjek sedangkan science sebagai objek, engineering ada untuk merealisasikan science agar lebih meminimalisir atau mengefisienkan dari kesalahan. Diawal kuliah juga beliau berpesan kepada peserta khususnya mahasiswa agar dikampus jangan hanya kuliah saja melainkan membuka cakrawala apa itu kuliah. Dimateri pertama beliau menjelaskan tentang perbedaan perusahaan explosive manufacturing tentang pengolahan dari senyawa NHO dengan perusahaan pupuk. Perbedaannya yaitu kalau perusaan explosive manufacturing memanfaatkan O-nya sedangkan yang dimanfaatkan perusahaan pupuk adalah N. Beliau menjelaskan bahwa nama senyawa yang digunakan untuk process explosive manufacturing adalah Ammonium Nitrate (AN) dengan authorished name-nya yaitu Anopril. PT. Kaltim Nitrate Indonesia, tempat beliau bekerja dimiliki sahamnya oleh perusahaan yang sudah memiliki nama dalam bidang manufacturing yaitu Orica sebanyak 49% dan dimiliki 51% sahamnya lagi oleh perusahaan pribumi Armindo. Orica sendiri memiliki kepentingan dalam Teknologi AN, pengalaman operasi yang berpengalaman, pabrik AN,  akses pendanaan, dan akses eksplisit jika dibutuhkan. Sedangkan di Armindo memiliki kepentingan yaitu memiliki pengalaman distribusi selama lebih dari 20 tahun, kelengkapan perizinan untuk distribusi, dan memiliki pemahaman lebih tentang seluk beluk budaya Indonesia. PT. KNI memiliki teknologi dari Uhde Gmbh, Germany dan memliliki visi menjadi produsen AN Kelas dunia yang terbaik dan menjadi pemasok AN pilihan para pengguna akhir. Ada tiga pilar pengelolaan pabrik yaitu procedures, people, dan plant lalu harus terdapat keseimbangan antara safety, quality, dan cost. Perusahaan pertama di Indonesia yang memenuhi ketentuan Major Hazard Facility / Potensi Bahaya Besar ini memiliki alur business flow, yaitu, dari udara diproses didalam Nitric Acid Plant, lalu terbentuk dua senyawa yaitu NH3 dan HNO3, setelah itu kedua senyawa tersebut kembali diproses ke AN Plant Wet Section menjadi bentuk NH4NO3 Kemudian kembali melewati proses AN Plant dry section, lalu ke bagging plant dan terakhir diteruskan ke truk.

gambar III : Suasana kelas tampak depan

Pada Materi kedua Bapak Indra menjelaskan bagaimana process safety Management (PSM), diawal beliau memperlihatkan slide yang berisi beberapa kejadian kesalahan proes keamanan pada perusahaan sehingga mengakibatkan fatality (korban jiwa) yang tidak sedikit. Bebarapa contoh kasusnya seperti Tragedi Bhopal, India tahun 1984 yang mengakibatkan 1.754 meninggal dunia dan 100.000 lebih mengalami luka-luka, lalu karena tragedi tersebut muncul aturan mengenai Center for Chemical Process Safety (CCP’s) yang dipergunakan sampai sekarang sebagai tinjauan untuk keamanan proses kimia pada pabrik. Kejadian lainnya yaitu pada tragedi Flixbrough tahun 1977 mengakibatkan 28 korban jiwa dan tragedi Pipes Alpha tahun 1988 dengan korban jiwa 167 serta mengalami kerugian materiil lebih dari 1 juta US Dolar. Setelah menjelaskan sejarah tragedi karena kesalahan proses engineering, beliau menjelaskan tiga hal penting dalam PSM yaitu harus mampu mengidentifikasikan resiko, menganalisa resiko, dan mengontrol resiko. Ketiga hal tersebut saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Lalu dalam PSM ada beberapa hal yang akan selalu dipertanyakan dan dinyatakan yaitu seperti Focused on, prevertion on, preparadness of, mitigation of, respons to.

 
gambar IV : Penyerahan plakat dari panitia ke pemateri

Diakhir sesi Bapak Indra kembali menampilkan video yang kali ini menayangkan hasil dari explosive manufacturing ketika diledakan. Dengan diiringi musik yang pas dengan shoot di videonya membuat paduan tontonan yang menarik. Terakhir, beliau kembali berpesan kepada peserta bahwa harus berhati-hati dalam melakukan apapun di dunia ini karena “1 fatality lahir dari 10.000 anomali”./hnp

Pentingnya "Process Safety Management(PSM)" untuk Pabrik

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Selasa, 27 Oktober 2015
With 0tanggapan

Mandiri dari Modernisasi Pihak Asing

| Jumat, 09 Oktober 2015
Baca selengkapnya »
Mandiri dari Modernisasi Pihak Asing


                                                                          sumber : merdeka.com

Indonesia merupakan negara Kepulauan, beribu-ribu pulau baik yang ada namanya maupun yang belum diberi nama berjajar dari barat Sabang sampai timur Merauke dari selatan Kepulauan Rote sampai utara Pulau Miangas. Negara yang sudah diakui Internasional secara de facto maupun de yure ini sudah merdeka per tanggal 17 Agustus 1945. Tetapi banyak opini dari rakyatnya sendiri mempertanyakan status kemerdekaan Indonesia sebenarnya, apakah memang benar Indonesia sudah merdeka? Bukan hanya dari kalangan bawah yang terus mengkritisi kebijakan-kebijakan yang punya kuasa, tetapi dari kalangan atasnya sendiri sadar akan pertanyaan tersebut, pertanyaan yang terus menghantui Indonesia di usia yang sudah berumur 70 tahun.

Kemerdekaan berarti bebas dari segala hal yang mengancam, kemerdekaan memiliki arti sejahtera, kemerdekaan berarti berdiri diatas kaki tangan sendiri. Jika kita berkaca pada hal tersebut maka akan banyak muncul berbagai aspek yang berkaitan dipikiran kita. Ada dua aspek yang akan dibahas dalam esai ini, yaitu ekonomi dan teknologi negara ini.  Kondisi ekonomi suatu negara sangat berkaitan langsung dengan teknologi negara itu sendiri. Hubungan yang terjadi adalah saling berbanding lurus, semakin baik ekonomi suatu negara maka semakin baik pula teknologinya, sebagai contoh negara Jepang dan Amerika.

Ekonomi tidak akan pernah luput dari kata “finansial”. Jika ditelurusi lebih jauh maka akan muncul pertanyaan, apakah negara Indonesia sudah mandiri secara finansial? Jika berkaca pada utang negara ini kepada IMFdan negara adikuasa, jawabanya sangat jelas belum mandiri. Jika lebih dikhususkan ke masyarakanya, maka jawabannya adalah belum semuanya mandiri secara finansial, memang sudah ada beberapa masyarakat yang sudah mandiri, hanya saja masih banyak yang belum mandiri secara finansial. Kebijakan-kebijakan fiskal suatu negara memang sangat mempengaruhi keadaan ekonomi negara tersebut, tapi jika kita terus mengomentari dan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah tanpa adanya gerakan dari diri kia pribadi untuk mandiri secara finansial maka itu sama saja seperti pribahasa “tong kosong yang nyaring bunyinya”.

Alur dari mandiri sendiri seharusnya dua arah, ada kesinambungan antara kuasa ke rakyat dan sebaliknya dari rakyat ke pembuat kebijakan maka dengan itu ekonomi negara ini akan semakin menguat. Indonesia saat ini terlihat lebih kesatu arah, yaitu dari pembuat kebijakan ke masyarakat. Ironi terjadi di negara ini karena hanya sekitar 2,5% penduduk yang berorientasi kepada wirausaha . Jika ditelaah, maka akan sangat efektif jika ada pergerakan proaktif dari masyarakatnya sendiri yang ingin mandiri, dengan adanya seperti itu maka alur kesinambungan ini akan berjalan. Salah satu cara pergerakan proaktif dari masyarakat adalah dengan berwirausaha, selain menciptakan keuntungan untuk pribadi, berwirausaha juga memberikan keuntungan lain, menjadikan pengangguran di negara tersebut berkurang, memperkuat nilai rupiah karena berkurangnya pengimporan barang sehingga menjadikan ekonomi negara tersebut kuat. Dengan adanya kebijakan-kebiijakan yang pas dari pemerintah dan adanya kesadaran dari masyarakatnya sendiri bukan tidak mungkin Indonesia menjadi mandiri secara finansial dan menjadi piutang untuk negara lain. 

Teknologi pun tidak luput dari kata “modern”. Dengan kecanggihan teknologi maka akan membuat suatu negara modern. Apakah Indonesia merupakan negara yang sudah modern? Jawabannya sudah jelas belum, justru Indonesia diperbudak modernisasi negara lain, bukan tanpa dasar untuk menjawab seperti itu,  jika dilihat dari kepimilikan handphone, laptop, TV, dan sejenisnya di masyarakat Indonesia, sudah jelas darimana asalnya, Jepang, Korea, Inggris, dan negara yang sudah sering kita lihat di perabotan-perabotan, yaitu China. Suatu ironi pun terjadi ketika pemuda pemudi Indonesia berhasil menjuarai olimpiade Fisika, Komputer, Matematika Internasional tetapi bangsanya sendiri masih ketergantungan dengan teknologi asing.

Dengan sumber daya alam yang melimpah dan dengan sumber daya manusia yang berkompeten seharusnya Indonesia sekarang sudah menjadi modern dan Indonesia sekarang sudah menciptakan banyak teknologi yang sangat berpegaruh di dunia. Bukan hal yang jarang kita dengar bahwa ilmuwan dan engineer masih lebih dihargai di negara lain. Bukan hal yang jarang kita dengar pula bahwa moral-moral bangsanya yang menjadi penghambat kemajuan bangsa. Ketidakjujuran seakan menjadi hal yang biasa dari negara ini, Kedisiplan seperti datang tepat waktu hanya sebatas jarkoman belaka, Tindakan yang tidak berkeprimanusiaan seakan terus menjadi headline di media cetak maupun sosial. Memang moral bangsa ini sedang bobrok-bobroknya, tapi apakah kita bisa menyalahkan moral? Tentu saja tidak,  justru yang lebih ditekankan adalah penanaman moral sejak dini.

Pendidikan seharusnya menjadi tulang punggung pengetahuan maupun moral pemuda pemudi disini. Pendidikan yang sekarang lebih mengajarkan tentang pengetahuan dan sedikit moral. Jika kita berkaca pada kondisi saat ini sah-sah saja jika petinggi di negara ini banyak yanng moralnya kurang. Sistem pendidikanIndonesia saat ini pun membentuk pemuda pemudinya untuk selalu bersaing keras menjadi yang terbaik, sehingga banyak siswa siswi yang tertekan karena sistem yang salah ini. Pendidikan yang tidak berdasarkan “passion” atau minat bakat  pelajar lebih banyak ditanam oleh tenaga pendidik agar pelajar harus dapat belajar segala hal sehingga banyak pelajar tertekan lalu memulai kerusakan-kerusakan moral sejak dini, seperti meyontek, tawuran, terpengaruh NAPZA, dan lain hal sebagainya.

Ketika penanaman moral sudah sedikit ditanamkan ditambah tekanan untuk berbuat tidak sesuai moral yang berlaku maka bukan tidak mungkin akan terjadi morale chaos di masa datang. Padahal jika kita telaah, seharusnya sistem pendidikan di Indonesia menyontek Amerika dimana sistem yang dipilih adalah sesuai dengan minat bakat pelajar, sehingga sejak dini sudah diarahin untuk dibidang mana para pelajar memajukan bangsa. Dengan majunya bangsa maka teknologi menjadi maju dan mindset masyarakat Indonesia menjadi modern. Bahkan bukan tidak mungkin negara ini dapat memodernisasikan negara lain. Selain itu, dengan tidak belajarnya semua hal dan hanya berdasarkan minat bakatnya saja, pelajar dapat banyak memiliki waktu luang lalu di waktu luang tersebut pendidik dapat memberikan pelajaran tentang moral kepada pelajar.

                                                                                                                                                                 sumber : kompas.com

Negara yang memiliki masyarakat mandiri secara modern berarti negara tersebut kuat dalam ekonomi dan teknologi. Walaupun negara Indonesia saat ini belum dikatakan seperti itu, tetapi banyak cara agar Indonesia memiliki masyarakat mandiri secara modern. Di kedua paragraf diatas sudah dijelaskan beberapa cara agar Indonesia kuat dalam ekonomi dan reknologi. Hal terpenting dari kedua hal tersebut adanya peraturan yang baik, jelas, tegas, dan beralur dari pemerintah sekaligus kesadaran dari masyarakat akan pentingnya mandiri secara modern. Selain kedua hal penting tersebut, akhirnya persiapan yang paling baik adalah adanya perubahan mindset dari setiap individu masyarakat Indonesia untuk berpikir bahwa Indonesia bisa mandiri secara modern dan merdeka dari pihak asing. /hnp

Mandiri dari Modernisasi Pihak Asing

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Jumat, 09 Oktober 2015
With 0tanggapan
Tag :
Next Prev
▲Top▲