1#AyoKolaborasi
2 #HantamPasca
REVIEW: KAMPANYE
CAPRESBEM ITS
Suasana kampanye
calon presiden BEM ITS 2014-2015 kini semakin memanas. Beberapa kampanyae telah
dilakukan guna mempubliasikan apa yang dibawa oleh masing-masing calon. Di
bawah ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sempat terekan tim
dimensi saat kedua calon, Fajri dan Pasca, saat melakukan kampanye di FTI
tepatnya di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi (19/9).
TANYA:
1.
Selain mahasiswa
FTI Pusat, yang hadir di sini dan bukan bagian dari TSK, tolong angkat tangan. Ini
dikit banget yang datang, padahal FTI kan harusnya paling banyak se-ITS
mahasiswanya, tapi yang hadir kok sedikit.
2.
Ini kan
udh tahun ke 4. Rencana TA mau buat apa?
3.
Bikin PKM
nggak sekarang?
JAWAB:
Pasca:
Untuk TA saya
mengambil bidang korosi namun topiknya masih menunggu briefing dari lab. Untuk PKM
tidak membuat.
Fajri:
Di Tekpal TM 2, 3
dan TA tidak boleh diambil barengan. Niatan TA: Bidang hidrodinamika. Sekarang
sedang masuk tim PKM, membahas tentang hidromodelling dari serabut kelapa.
Kroscek dari penanya:
Janga lupakan akademik meskipun sudah berorganisasi.
Jangan sampai presbem menjadi alasan anda tidak berkembang secara akademik.
Tanggapan capresbem:
Fajri:
Terima kasih sudah diingatkan. Sepaham saya, ini adalah
kali pertama Teknik Perkapalan mewakilkan mahasiswanya untuk maju ke tataran
bursa presiden BEM, biasanya kami lebih fokus di tugas merancang (bagi
mahasiswa tahu keempat). IPK saya sekarang 2.78 dengan sks lulus 98. Yang
penting adalah izin. Ketika orang tua, teman-teman dan orang-orang di sekitar
saya mengizinkan maka saya berangkat.
Saya sejak kelas 1 SMP sampai 1 SMA selalu ranking 1. Pas
masuk osis, saya berhasil mengubah wajah osis, namun saya menjadi ranking 26.
Namun, saat tes masuk perguruan tinggi ada 5 orang dari sekolah saya yang
berhasil masuk PTN jalur SNMPTN tulis dan salah satunya adalah saya. Nilai yang
bisa saya ambil adalah, ketika kita melakukan sesuatu dengan ikhlas dan dengan
proses yang baik pasti akan berbuah baik.
TANYA:
Apakah Anda tahu mengenai UU no.11 Tahun 2014? Bagaimana
menyikapinya?
Dulu pada saat pemilu, Anda memilih Jokowi atau Prabowo?
JAWAB:
Pasca:
Tidak usah saya sebutkan saya milih siapa di pemilu
presiden kemarin, takutnya mempengaruhi pandangan yang lain. Kalau UU itu saya
belum tahu.
Fajri:
Itu UU tentang keinsiyuran. UU ini dibentukdalam rangka
menghadapi ASEAN Economic Community. Nah teman-teman nanti bisa mendapat gelar
insinyur namun harus melakukan sertifikasi keprofesian terlebih dahulu. Contoh:
sertifkasi NDT.
Saya pernah memoderatori peltihan sertifikasi Microsoft
di FTIF. Pemateri bilang, “ada orang india nelpon saya, excuse me, apakah anda
tahu kalau semua Negara sudah survei bahwa Indonesia itu merupakan Negara yang
paling empuk untuk didatangi palamar kerja? Karena sertifikatnya regional, cukup
dengan Tanda tangan Ketua Jurusan, mahasiswa yang bersangkutan dan tulisan
himpunan. Itu kalau dibawa ke seleksi di perusahaan, bakal kalah sama yang
bersertifikasi seperti Microsoft.
Saya punya usul, mulai sekarang silahkan teman-teman tentukan
bidang yang mau teman-teman sertifikasi (yang Anda ahli di situ). Memang awalnya
sulit dan mahal. Makanya ada pengujuan beberapa orang dulu dari kampus sebagai
sample untuk melakukan sertifikasi. Sertifikasi ini penting temen-teman. Kalau
ke perusahaan, meski sudah jago Microsoft, namun kalau tidak bersertifikasi, maka
akan kalah sama yang bersertifikasi.
Kemarin saya memilih Prabowo-Hatta.
Saya memiliki pandangan lain. Semakin dewasa kita berpolitik,
semakin mau kita mengungkapkan pandangan ke orang lain mengenai pilihan kita.
Saya pernah baca buku mengenai perpolitikan di Finlandia.
Ini yang jadi landasan saya kenapa saya tidak terlalu takut mengungkapkan
pandangan saya. Disini kita bisa tahu dan bertanya mengenai satu pandangan
dengan yang lainnya. Saling mempengaruhi itu biasa terjadi di masyarakat
modern. Kata pak Daniel M. Rosyid dalam bukunya, Cakrawala, bukti masyarakat
modern adalah komunikasi.
Saya memilih pak Prabowo-Hatta dengan berbagai
pertimbangan yang saya punya.
Kroscek penanya:
masalah pertanyaan kedua yang menyangkut pemilih, jadi
terserah mas-mas ini mau menjawab atau tidak. Saya cuma pengen tahu pandangan
mas ini terhadap presiden kita. Yang saya inginkan adalah mas ini bisa dekat
denga birokrasi, bisa membawa suara dari
birokrasi ke institut dan begitu pula sebaliknya, serta menjembatani aspirasi
mahasiswa di birokrasi nasional.
TANYA:
Apakah Anda tahu mengenai Isu kuliah 5 tahun, bagaimana tanggapan
Anda?
Yang kedua, Sudah punya pacar? Mau nikah kapan?
Pak Habibi bikin pesawat, kira-kira BEM ITS mau bikin
apa, kan kampus kita kampus teknik?
JAWAB:
Fajri:
Terimakasih. Ini bisa menjadi petaka untuk mahsiswa FTK,
mungkin mesin juga. Tapi juga bisa menjadi keuntungan buat keduanya. Jadi
dosennya juga bakal takut ngasi nilai C dan D. Tapi kalau secara garis besar,
ini adalah salah satu tantangan mahasisawa ITS. Sekarang kita punya PR besar
dengan kaderisasi internal kita yang dirasa sekarang lagi turun.
Saya antara alhamdulillah dan innalillahi belum pernah
pacaran. Masalah nikahnya kapan, sebenarnya saya punya impian mau menikah selama
saya masih di kampus. Itu kan keinginan saya, kembali lagi kepada Allah.
Saya salah satu penggemar Habibie. Yang bisa kita lakukan,
menjadikan pak Habibi sebagai motovasi kita.
Faisal Basri pernah memiliki ide namun belum sempat
diimplementasikan di UI. Beliau s ingin membentuk Sekolah Teknokrat Muda. Ide
yang berasal dari Jepang ini berawal dari inspirasi mahasiswa Engineering
Jepang yang ternyata mereka juga ada kelas politik meskipun sedikit. Beliau ingin engineer-engineer Indonesia
memiliki mental-mental politisi, namun bukan menjadi politisi muni.
Tekankan bahwa engineer, bisa berpolitik yg baik. Founding
father kita kan teknokrat semua, Soekarno, bu Risma, dan lain-lain.
Pasca:
Mengenai kuliah 5 tahun, SK kemendikbud yang menyatakan hal
tersebut, sehingga dibatasi 5 tahun dan bakal dicapai 2 tahun lagi, 2016. Nah
kita sebagai mahasiswa, harusnya bisa mengritisi itu. Uang yang dibiayai Negara
untuk mahasiswa dahulunya terlalu banyak, sehingga kuliah dibatasi 5 tahun.
Menurut saya itu merupakan hal yang aneh.
Ini tentunya menjadi tantangan bagi kita semua. Yang
dibatsi 7 tahunpun, kemahasiswaan kita mati, tidak bisa berkontribusi bagi
lingkungan kita dan bagi bangsa ini. Belum apa-apa. Apalagi dibatasi 5 tahun.
Ini suatu tantangan yang berat bagi kaderisasi di himpunan.
Untuk msalah tanggapan, saya belum bisa memberikan
jawaban.
Yang ketiga: menurut saya itu tantangan. Sebagai kampus
maritim. Karena ITS didirikan pak Habibie untuk menjadikan industri kemaritiman
Indonesia kuat, yang jaya seperti Majapahit dan Sriwijaya dulu. Tapi apa
sekarang kontribusi kita terhadap negeri ini? Dari segi maritim, saya
memberikan satu contoh, menteri kelautan dan kemaritiman dalam sejarah era Republik
Indonesia, tidak pernah berasal dari ITS, karena kenapa? Ini akan menjadi PR
besar buat kita. Kita masih terlalu berlikir terkotak-kotak, terlalu berpikir
jurusan kita, arogansi kita. Padahal bangsa ini mendukung kita, membiayai kita.
TANYA:
- Seberapa berpengaruh mas2 di sini di km its?
- Hari ini, kapan mas mandi dan makan?
- Yang ketiga tes kreativitas: misalkan saya ini bos nya mas. Terus mas saya beri ayam jantan. Saya meminta bagaimana caranya ayam jantan ini bertelur 7 butir dalam waktu 1 jam. Saya beri kesempatan Ketika saya memberikan kesempatan Anda menanyakan 1 pertanyaan kepada saya, entah apapun itu. Apa yang ingin Anda tanyakan?
JAWAB:
Pasca:
Mengenai seberapa berpengaruh saya di ITS, mungkin teman-teman
bisa menilai sendiri saat saya menjabat di LPM 10. Ketika pertama saya menjabat
sebagai pemimpin redaksi di LPM 10, saya mengkritisi kaderisasi yan dipotong
menjadi 1 minggu menjadi OK2BK. Ketika itu diputuskan oleh birokrasi, kita
tidak ada upaya apapun untuk melawan itu. Padahal sepengetahuan saya, ketika
keputusan kaderisasi dipotong menjadi satu minggu, dari teman-teman kadep PSDM,
Presiden BEM, Kahima hadir di situ. Tidak ada yg menolak di forum. Sehingga saya
mengeluarkan tulisan dan kemudian saya diapnggil oleh beberapa dosen. Saya
menilai kemahasiswaan sekarang, tidak berani melawan atau mengkritisi keputusan
birokrasi. Ingat tidak ada fungsi instruktif dari birokrasi ke Himpunan.
PKL di depan manarul diusir, oke saya sepakat. Tidak
boleh berdagang di area fasilitas Negara. Nah perumdos, tempat fasilitas Negara
yang ditempati dosen untuk tempat tinggal, juga dijadikan tempat jualan. Saya
mengkritisi itu. Akhirnya saya dicari-cari dosen lagi.
Mandi dan makan sebelum jumatan.
Ayam jantan bertelur ya?
Fajri:
Pengaruh saya di KM ITS?
Saya ini pure
orang Himpunan, dan anak LDJ. Di tahun pertama saya kurang berpengaruh. Setelah
itu saya jadi Kahima, ujug-ujug jadi kahima gitu ya. Trus saya terinspirasi
oleh teman-teman saya termasuk mas Pasca, mas Yoga, dan lain-lain.
Yang saya usung itu kolaborasi. Teman-teman ini
sebenarnya sudah harus biasa datang ke jurusan orang lain utuk diskusi apapun.
Bukan membuka diskusi di jurusan sendiri-sendiri. Sudah saatnya kita
berkolaborasi. Makanya waktu itu saya mengudang banyak jurusan ke jurusan saya untuk
diskusi, mesin hadir juga waktu itu. Diskusi jembatan Selat Sunda, muter-muter ITS
membawa banner. Katanya, salah satu yang menggerakkan himpunan-himpunan ntuk
menggerakkan kajian strategisnya itu adalah saya dan teman-teman waktu itu.
Yang kedua, saya dibilang berpengaruh karena saya sering dibilang sering mengisi
materi di jurusan-jurusan lain mengenai tujuan organisasi, padahal saya bukan
pemandu. Katanya, Saya menyebarkan semangat kolaborasi ini semenjak saya menajadi
kahima.
Mandi sebelum jumatan. Saya makan sebelum ke sini.
Telurnya harus dari si ayam jantan atau dari yang lain?
Kroscek penanya:
Seberapa pengaruh teman-teman itu bisa dilihat dari
kehadiran di sini. Sederhana kan?
Pertanyaan yang kedua dan ketiga ini sebenarnya harapan
saya. Sebelum memimpin KM ITS, pimpinlah
diri teman-teman sendiri. Jangan lupa makan, mandi dan akademik Anda.
Saat saya bilang saya bos Anda, dan saya memberikan tugas
yang itu mustahil, jawaban mas ini sebenarnya fokus ke bagaimana menyelsaikannya.
Benar apa tidak? Saya berharap, pemimpin KM ITS nanti merubah pemikirannya
menjadi kenapa tugas itu harus diselesaikan, bukan bagaimana menyelesaikan
tugas itu.
Tanggapan Capresbem:
Pasca:
Saya sebenarnya agak berdosa.yang waktu kemarin pindah
pilih pilpres tidak jadi diselenggarakan. Padahal pihak himpunan sudah sangat
mengusakan. Ternyata, keputusan pindah pilih itu tidak ada surat resminya, kok
tiba-tiba ada keputusan seperti itu. Kemudian saya mengkroscek. Berarti
teman-teman gagal kemarin itu.
Fajri:
Terimakasih mas sudah mengingatkan untuk merubah pola pikir
itu.
Saya punya inisiasi, ide kalau maba, warga, kahima bisa
duduk sama rata berlajar berpikir bersama dalam sebuah forum diskusi. Saya
ingin membangun budaya diskusi di ITS.
Terimakasih sudah diingatkan.
Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban dari
masing-masing calon presiden BEM ITS 2014-2015 pada saat melakukan salah satu
kampanyanya di FTI. Semogan ini besa menjadi sedikit gambaran untuk pembaca
sekalian dalam menentukan pandangan mau memilih siapa nanti di pemira ITS tahun
ini.
0 tanggapan:
Posting Komentar