‘Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak
seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang
kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan
memperoleh semua jawaban . Masa lalu, hari ini, juga masa depan.’
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV5pJF8S_X_J-66-iwY-rqLCRIl04Dc06S7jDCul6UiXFGcgUHEOV3_BCKZ-BtOapr1o98A4H3EUmCNS0k9a8Z2xz1TuRxb1NHSH3Wv10W6GNB_pJpJAiSywv5nQGPi_qxI5RPp9Ve-d6K/s1600/18759843.jpg)
Raib, remaja ini memiliki kehidupan
yang wajar seperti remaja pada umurnya. Anak tunggal dari seorang Ibu rumah
tangga dan Ayah pekerja kantor, sahabat perempuan, Seli serta teman sekolah
yang menyebalkan, Ali. Tapi semuanya berubah ketika Ra sadar bahwa ia bisa
menghilang dengan menutup wajah dengan tangannya dan Seli juga mempunyai
kekuatan tersembunyi yang ada pada dirinya, dia bisa menciptakan petir dari
tangannya. Sedang Ali, anak
yang suka bikin onar seolah memukau dengan kecerdasannya. Perjalanan fantasi
ini dimulai saat mereka tahu jika di dunia yang Tuhan ciptakan dengan
mengagumkan menyimpan banyak rahasia. Dunia
memiliki empat dimensi kehidupan yang saling bersisian, berjalan serempak, dan tidak
saling melihat yaitu Klan Bumi tempat Makhluk Tanah hidup, Klan Bulan tempat
Makhluk Bayangan tinggal dengan populasi paling banyak, memiliki alat mutakhir
berkali-kali lipat dibanding Bumi, Klan Matahari lebih dikenal dengan Makhluk
Cahaya, ilmu pengetahuan dan teknologinya sama dengan Bulan, dan Klan Bintang
disebut juga Klan Titik Terjauh.
Tamus hadir membawa rencana besar yang mengerikan.
Panglima Barat Pasukan Bayangan dari Klan Bulan ini menginginkan Buku Kehidupan
yang diwarisi Raib untuk membuka sekat menuju Penjara Bayangan Di Bawah
Bayangan dan membawa pulang narapidana
yang ribuan tahun terperangkap, Sang Pemilik Kekuatan. Jika hal itu terjadi
maka kericuhan dan kehancuran Klan didepan mata. Pertempuran antara Tamus dan
ketiga remaja itu tek terelakkan. Di akhir cerita, Tamus terperangkap dalam
lorong gelap yang membawanya ke Penjara menyeramkan itu. Sayang, Tamus membawa
serta Buku Kematian akan sangat berbahaya jika buku itu dikuasai Si Pemilik
Kekuatan.
Novel ini akan berlanjut pada seri
keduanya, “Bulan” dengan perjalanan ketiga remaja yang lebih seru dan
menegangkan. Pada setiap novelnya, Tere Liye mampu menciptakan cerita yang
mengalir dan mudah dimengerti. Jalan
ceritanya yang berbeda cocok dibaca oleh para remaja. Namun ada beberapa
episode dalam novel ini yang terkesan membosankan berkaitan dengan rutinitas
pelajar SMA dengan bumbu masalah keluarga yang itu itu saja. Akhir cerita yang sedikit memaksakan karena
Raib yang membuat masalah ini tidak menyelesaikan masalahnya sendiri.(/tr)
0 tanggapan:
Posting Komentar