Newest Post

Surat Untuk Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015

| Selasa, 22 Juli 2014
Baca selengkapnya »
“Universitas adalah tempat untuk memahirkan diri kita,
bukan saja di lapangan technical and managerial know how,
tetapi juga di lapangan mental, di lapangan cita-cita,
di lapangan ideologi, di lapangan pikiran.
Jangan sekali-kali universitas menjadi tempat perpecahan.”
( Ir. Soekarno)

Assalamualaikum Wr.Wb
Yth. Mahasiswa ITS yang memenuhi kriteria dan Syarat Pencalonan PresBEM ITS 14-15

Dinamika yang terjadi akhir-akhir ini dalam pemilihan presiden sangat terasa sampai ke tataran grassroot di nusantara, pergejolakan terjadi dimana mana dalam upaya penegakan demokrasi menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia. Sebentar lagi akan diumumkan hasil dari demokrasi yang penuh perjuangan ini, sehingga dalam waktu dekat kita akan mengetahui siapa yang akan menjadi nahkoda negeri ini dalam mengarungi perjalanan di dunia selama satu periode kedepan.

Pun dengan kita ( KM ITS ) yang menjadi bagian integral Indonesia dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia, dalam waktu dekat akan diadakan pesta demokrasi untuk memilih nahkoda KM ITS dalam mengawal kehidupan kemahasiswaan selama satu periode kedepan.
Sejenak kita flashback ke belakang, semenjak KM ITS ada, pada tahun 2001 sampai sekarang pada tahun 2014 ini telah dilalui berbagai periodeisasi organisasi, dengan karakter dan cara masing masing dalam membawa kemahasiswaan kampus menuju cita cita bersama yang selaras dengan cita-cita luhur organisasi kampus ITS ini.

Sebagaimana fungsi kampus salah satunya sebagai pencetak kader-kader kontributif bangsa yang memiliki kesadaran untuk senantiasa tumbuh dan bergerak mewujudkan cita cita bangsa Indonesia, maka drama kampus pun mengikuti alur tersebut, system dibuat untuk menghasilkan kader-kader yang mampu menjadi pioneer pergerakan bangsa ini.

Tidak terasa Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai coordinator pergerakan kemahasiswaan di kampus ITS akan segera selesai untuk periode 2013-2014, artinya perjuangan akan berlanjut untuk periode berikutnya yaitu pada 2014-2015. Dinamika suksesi sudah mulai masuk dan terasa kepada kalangan massa kampus, diskusi terbuka, musyawarah mahasiswa dan kongres mahasiswa dengan agenda suksesi BEM ITS. #Normalisasi sebagai harapan suksesi tahun ini, tidak berhasil dilaksanakan dikarenakan berbagai macam alasan yang muncul dan terungkap, sehingga periode BEM ITS 2013-2014 akan selesai pada bulan Oktober 2014 dan parallel dengan hal tersebut suksesi KM ITS untuk periode 2014-2015 akan dilaksanakan.

Saat ini perangkat pemilu telah dibentuk, baik itu kepanitiaan yang akan mengelola keberjalanan pesta ataupun administrative perangkat untuk menunjang pemilu itu sendiri seperti persyaratan calon presiden dan calon DPM yang selaras dengan UU pemilu yang telah direvisi. Berarti tinggal menunggu siapa yang akan menjadi presiden BEM ITS 2014-2015, yang akan melalui mekanisme pencalonan dan serangkaian pemira ITS.


Untuk Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015
KM ITS hari ini adalah akumulasi perjuangan dari setiap periode kemahasiswaan sebelum-sebelumnya, semenjak awal mula belum ada konstitusi sampai ada MUBES 1, sampai adanya MUBES IV sekarang. Begitu banyak akulturasi budaya, pemikiran dari transfer ilmu yang terjadi sehingga terimalah KM ITS Sekarang adalah seperti ini.

Tahukah kita semua bahwa KM ITS itu hanya merupakan alat yang berupa system, alat untuk mencapai tujuan bersama yang kita namakan Visi KM ITS yang berbunyi “Mewujudkan Keluarga Mahasiswa ITS yang mandiri, professional, demokratis dan dinamis yang dilandasi oleh nilai niai ketuhanan YME, nilai kejuangan sepuluh nopember serta nilai kerakyatan dalam rangka mempelopori pengembangan Ilmu Pengetahuan, Seni dan Teknologi bagi kesejahteraan masa depan almamater, masyarakat dan bangsa “. Poin yang hadir dalam kalimat visi itu merupakan harapan jangka panjang yang diharapkan selalu kontinyu diwujudkan dalam kehidupan kemahasiswaan yang diaktualisasikan dalam setiap periode.

Sadarkah kita bahwa dalam hakikatnya sebuah system adalah bekerja secara terpadu menggunakan konsep sinergi dan saling terhubung satu sama lain untuk mewujudkan visi tersebut ? mungkin dari kita semua sadar karena kita saat ini dididik dalam ruang kampus yang bernuansa Sains dan Teknik. Namun apakah memang dalam keberjalanannya sendiri sekarang sudah seperti yang diharapkan? Entitas yang ada di dalamnya masih memiliki egoism sendiri dalam keberjalanannya sampai sekarang. Entitas yang ada didalamnya hanya menjadi sebuah symbol dalam struktur, dan masih belum bisa diaktualisasikan secara nyata dalam kehidupan kemahasiswaan kampus.

Fahamkah Kita bahwa ITS berdiri merupakan amanah Bangsa Indonesia yang diwujudkan oleh pemerintahan Negara Indonesia sehingga dibentuklah sebuah Institut Negeri di wilayah Surabaya ini. Begitu besar harapan bangsa Indonesia terhadap keberadaan kampus ini untuk menjadi penjaga nilai nilai kebenaran di Negara ini dan juga harapan akan menjadi pemimpin-pemimpin yang diharapkan di masa yang akan datang. Sehingga seberapa jauh memahami jati diri kita sebagai mahasiswa yang mendapat amanah dari bangsa Indonesia ? seberapa banyak mahasiswa ITS saat ini yang sadar akan hal itu ? seberapa besar orientasi pergerakan kita untuk memenuhi harapan besar itu saat ini ?


Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Menjadi Seorang presiden merupakan sebuah amanah besar, bisa menjadi pedang mata dua pasca pelaksanaan, dibenci jika tidak amanah, dicintai jika kita melaksanakannya dengan baik. Juga menjadi presiden yang disini menjadi pemimpin umat yang menaungi sekitar kurang lebih 17.000 mahasiswa merupakan sebuah amanah yang bukan hanya dipertanggungjawabkan didepan forum LPJ kampus, namun juga memimpin umat yang diciptakan oleh sang pencipta sehingga juga dipertanggungjawabkan di pasca kehidupan dunia nanti, karena kita adalah duta dari nilai nilai yang harus dijaga selama kita hidup di dunia.


Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Presiden BEM ITS itu bukan hanya symbol, bukan symbol kekuasaan,yang duduk megah dalam singgasana, bangga dengan nama tercantum dimana-mana dikenal sebagai orang nomor 1 di kemahasiswaan kampus, nyaman didalam sebuah kotak dan yang bergerak adalah pion-pion lain untuk mewujudkan janji janji yang diumbar dalam proses kampanye. Namun dia yang bijak dalam memahami posisi sebagai pemimpin umat untuk memberikan sebuah gambaran kemana arah gerak yang paling baik untuk dilakukan, juga cerdas dalam bertindak serta memberikan sebuah solusi nyata dalam permasalahan yang dihadapi, Tabligh menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan, mekanisme jarring aspirasi serta pemahaman akar rumput dengan komunikasi yang baik perlulah dijalin, serta yang paling penting adalah benar dalam berpikir dan bertindak, jujur dalam segala tindakan, dan menjadi teladan bagi siapapun yang melihatnya. Memang disini terlihat ideal, namun hakekat dasarnya ialah seperti itu, kita berada dalam dimensi waktu proses untuk menjadi ideal, mari saling belajar dalam menuju sesuatu itu, dan saya harap anda memiliki itu untuk menjadi teladan kami kawanku….


Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Masalah yang ada saat ini di kampus begitu banyak, hasil dari akumulasi masa sebelumnya, krisis keteladanan, krisis legitimasi akan lembaga tertinggi di kampus, krisis pemahaman hakekat dasar akan pergerakan kita sebagai mahasiswa hadir didepan kita saat ini, dan itu merupakan sebuah hal yang perlu kita cicil dan perbaiki satu persatu untuk bergerak lebih baik kedepannya dan mampu menjadi kampus harapan bangsa . Apakah sudah ada solusi akan hal fundamental ini semua ?


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Tantangan yang akan dihadapi kedepan oleh kita baik sebagai individu maupun kelompok begitu banyak dan diperlukan respon yang tanggap dan bijak dari kita. Asean Economic Community 2015, dimana pasar bebas Asean akan dibuka sehingga pesaing kita dalam mewujudkan tatanan hidup ini bukan hanya dari dalam namun juga dari luar, Dinamika Pemilu di Indonesia yang akan menghasilkan pemimpin baru hasil dari demokrasi kita perlu dikawal terkait janji-janji kampanyenya untuk mewujudkan tatanan Indonesia, Juga Isu dan kebijakan tingkat daerah dimana kita berdiri saat ini juga perlu kita perhatikan. Serta tantangan dari dalam kampus sendiri pun hadir mengiringi keberjalanan kepengurusan kedepan. Terkait kampus yang saat ini berubah menjadi PTN BH, juga terkait pemilihan rector baru untuk periode yang akan datang serta tantangan lainnya. Bagaimana kesiapan kita dan formulasi kedepan untuk menghadapi tantangan tersebut, sudah ada dan siapkah ?


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
BEM ITS sebagai lembaga eksekutif tertinggi di kampus memiliki tugas, hak serta wewenang tersendiri dalam melaksanakannya. Dimana secara normative telah tertuang secara jelas dalam konstitusi dasar tertinggi MUBES IV pasal 10 dan pasal 11, bagaimana kesiapan anda kawanku ?
Kesiapan dalam formulasi strategi untuk mengkoordinasikan setiap perang fungsi entitas yang ada di dalam system KM ITS ini ? bagaimana kesiapan formulasi strategi terkait ranah utama di bidang social politik ? semoga kawanku sudah sadar akan hal itu.


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Siapakah partner anda di kampus saat ini ? berapa kawan anda yang memahami siapa anda, berapa kawan anda yang mau mendukung selama keberjalanan periode kepengurusan nanti ? memang terlihat simple namun sangat penting karena untuk mengurus dan mengawal pergerakan 17.000 mahasiswa di salah satu institusi besar di Indonesia ini begitu banyak energy dan waktu yang akan dikeluarkan dan perlu banyak supporting dalam keberjalanannya nanti. Semoga tidak ada istilah hanya mengantarkan ke gerbang. Tidak ada istilah hanya cukup didoakan saja dan tidak ada gerak bersama dalam mengawal pembangunan tatanan system ini. Serta siapkah anda dengan segala kemungkinan yang tidak dibayangkan sebelumnya ? baik kemungkinan terbaik maupun terburuk nanti ? semoga kawanku ini sudah faham akan hal ini.


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Tulisan ini hanya sedikit kegelisahan yang terjadi ditengah dinamika kehidupan yang telah saya alami, baik sebagai mahasiswa di ITS maupun sebagai Warga Negara Indonesia. Besar harapan saya, kita sama sama hidup dalam mengawal tatanan kehidupan yang lebih baik, besar harapan saya kemahasiswaan di kampus ini bisa lebih baik dan bermanfaat. Dikala mana saya tidak bisa menjadi “sesuatu” semoga anda bisa menjadi sesuatu tersebut. Jika menganggap tulisan ini hanya sebuah bentuk omong thok terhadap kenyataan yang ada silahkan, namun saya tidak pernah menutup diri untuk diskusi dan bergerak, hubungi saya jika ingin diskusi dan tegur saya jika saya salah.

Semoga kita senantiasa selalu belajar dan memantaskan diri untuk mewujudkan cita-cita kita kenapa kita harus hidup di dunia !!

Wassalamualaikum Wr.wb
Latif
Mahasiswa Teknik Mesin FTI ITS

Surat Untuk Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Selasa, 22 Juli 2014
With 0tanggapan

Petualangan Raib di Bulan [RESENSI BUKU]

| Senin, 07 Juli 2014
Baca selengkapnya »


‘Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban . Masa lalu, hari ini, juga masa depan.’


Dimensi-Surabaya. “BUMI” hadir sebagai novel fantasi pertama karangan Darwis Tere Liye. Genre fantasi ini menyuguhkan petualangan imaji yang menarik bagi pembacanya. Perasaan cemas, takut, senang, sedih bahkan deg deg an mengikuti alur cerita yang dibuat naik turun. Mengambil latar kehidupan remaja perempuan berusia 15 tahun bernama Raib, novel ini membungkus cerita fantasi dengan intrik-intrik khas anak remaja, keluarga, sekolah, dan persahabatan. 

Raib, remaja ini memiliki kehidupan yang wajar seperti remaja pada umurnya. Anak tunggal dari seorang Ibu rumah tangga dan Ayah pekerja kantor, sahabat perempuan, Seli serta teman sekolah yang menyebalkan, Ali. Tapi semuanya berubah ketika Ra sadar bahwa ia bisa menghilang dengan menutup wajah dengan tangannya dan Seli juga mempunyai kekuatan tersembunyi yang ada pada dirinya, dia bisa menciptakan petir dari tangannya. Sedang Ali, anak yang suka bikin onar seolah memukau dengan kecerdasannya. Perjalanan fantasi ini dimulai saat mereka tahu jika di dunia yang Tuhan ciptakan dengan mengagumkan menyimpan banyak rahasia. Dunia memiliki empat dimensi kehidupan yang saling bersisian, berjalan serempak, dan tidak saling melihat yaitu Klan Bumi tempat Makhluk Tanah hidup, Klan Bulan tempat Makhluk Bayangan tinggal dengan populasi paling banyak, memiliki alat mutakhir berkali-kali lipat dibanding Bumi, Klan Matahari lebih dikenal dengan Makhluk Cahaya, ilmu pengetahuan dan teknologinya sama dengan Bulan, dan Klan Bintang disebut juga Klan Titik Terjauh. 

Tamus hadir membawa rencana besar yang mengerikan. Panglima Barat Pasukan Bayangan dari Klan Bulan ini menginginkan Buku Kehidupan yang diwarisi Raib untuk membuka sekat menuju Penjara Bayangan Di Bawah Bayangan  dan membawa pulang narapidana yang ribuan tahun terperangkap, Sang Pemilik Kekuatan. Jika hal itu terjadi maka kericuhan dan kehancuran Klan didepan mata. Pertempuran antara Tamus dan ketiga remaja itu tek terelakkan. Di akhir cerita, Tamus terperangkap dalam lorong gelap yang membawanya ke Penjara menyeramkan itu. Sayang, Tamus membawa serta Buku Kematian akan sangat berbahaya jika buku itu dikuasai Si Pemilik Kekuatan. 

Novel ini akan berlanjut pada seri keduanya, “Bulan” dengan perjalanan ketiga remaja yang lebih seru dan menegangkan. Pada setiap novelnya, Tere Liye mampu menciptakan cerita yang mengalir dan mudah dimengerti.  Jalan ceritanya yang berbeda cocok dibaca oleh para remaja. Namun ada beberapa episode dalam novel ini yang terkesan membosankan berkaitan dengan rutinitas pelajar SMA dengan bumbu masalah keluarga yang itu itu saja.  Akhir cerita yang sedikit memaksakan karena Raib yang membuat masalah ini tidak menyelesaikan masalahnya sendiri.(/tr)



Petualangan Raib di Bulan [RESENSI BUKU]

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Senin, 07 Juli 2014
With 0tanggapan
Tag :

Presiden Pilihan Media

| Minggu, 06 Juli 2014
Baca selengkapnya »
Jika kita mengingat isi dari UU pasal 3 no. 40 tahun 1999 yang pernah dicetuskan oleh B.J. Habibie, tentu kita tahu seberapa pentingnya fungsi dari sebuah media massa atau pers. Memegang amanat sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan fungsi kontrol tidaklah gampang, terutama dalam memaksimalkan fungsinya sebagai pendidik dan pengontrol masyarakat. Seiring perkembangan jaman, kebebasan pers semakin mudah diraih. Pasca-pemerintahan Orde Baru, media-media massa baik itu media cetak maupun media elektronik bisa bernafas lega karena mereka tidak lagi dikekang. Bahkan di Amerika Serikat, negara adidaya, media merupakan lawan yang paling ditakuti oleh para politisi-politisi maupun publik figur. Lalu, yang menjadi pertanyaan terbesar masyarakat Indonesia saat ini adalah, apakah pada era seperti ini media massa tetap berjalan sesuai prinsipnya?

Memasuki tahun-tahun pemilu tentu banyak politisi maupun rakyat Indonesia yang menantikan pesta rakyat ini. Sebagai politisi yang diamanatkan untuk mengabdi pada rakyat, momen seperti inilah yang mereka tunggu-tunggu, agar bisa terpilih untuk duduk di bangku mewah, cara apapun akan mereka lakukan. Khususnya pada pemilu presiden tahun 2014 ini. Tidaklah mudah menarik hati rakyat, untuk itu diperlukan strategi yang hebat. Salah satunya dengan menggaet sebuah media. Tidak jauh berbeda dengan peperangan-peperangan di masa lampau, mayoritas yang menang adalah yang menggunakan senjata canggih dengan peluru yang tak ada habis. Masa sekarang ini, yang membedakan hanyalah senjata dan pelurunya. Senjata sebuah kamera (media informasi) bisa memenangkan peperangan, asalkan pelurunya atau yang disebut uangnya melimpah pula. Jelas sekali terlihat pada beberapa media cetak, media online, ataupun stasiun televisi di Indonesia saat ini. Seakan-akan sudah melupakan tujuan utamanya, mereka meninggikan jagoannya masing-masing dan menjatuhkan lawan dari jagoannya pula. Menampilkan isi berita yang “kebanyakan porsi”. Ya, porsi berita yang ditampilkan tidak seimbang. Media yang seharusnya bersikap netral malah membingungkan rakyat. Tidak mampu memenuhi kebutuhan hati nurani masyarakatnya. Bahkan lebih parahnya lagi, mereka berhasil merasuki pemikiran setiap kepala masyarakat Indonesia dengan berita-berita mereka. Dan alhasil, saat ini kita telah melihat bukan hanya ayam sabungan saja yang bisa ganas dengan lawannya ketika disabung. Masyarkat Indonesia saat ini pun juga bisa melawan dengan ganas apabila ada yang berbeda pendapat dengan mereka. Lalu, siapa yang harus kita percaya? Sebagai seorang masyarakat yang cerdas, tentu mereka tidak akan menjadikan informasi-informasi di media massa sekarang ini sebagai patokan bahwa mereka telah memantapkan hati untuk memilih siapa.


Berbicara mengenai keterlibatan media dalam pilpres tahun ini, tentu ada alasan kuat mengapa mereka harus bersikap seperti itu. Tidak patuh majikan tidak digaji. Itu bisa menggambarkan keironisan media massa Indonesia. Ketika media massa dipimpin oleh seorang politisi, ini menjadi sangat berbahaya. Apalagi ketika pimpinan ini juga memihak ke salah satu pihak, tamatlah sudah fungsi-fungsi media massa sebagaimana tertulis di UUD Republik Indonesia maupun menurut para ahli. Jadilah masyarakat yang mampu memilah-milah informasi yang masuk ke dalam diri kita. (rymnd)

Presiden Pilihan Media

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Minggu, 06 Juli 2014
With 0tanggapan

Dari Passion menjadi Penghargaan

| Jumat, 04 Juli 2014
Baca selengkapnya »

170 mahasiswa dari 50 negara berbeda untuk JUEMUN 2014

Kobe City, Jepang -  Berawal dari semangat akan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang biasa disebut Model United Nation (MUN)  yang membawa dua mahasiswa ITS menuju Negara Matahari terbit pada tanggal 26 Juni 2014 untuk menghadiri MUN tingkat Internasional yang di selenggarakan oleh Kobe University of Foreign Studies di kota Kobe, Jepang. Simulasi sidang PBB kali ini bernama JUEMUN 2014 (Japan University English Model United Nation) dan dihadiri oleh mahasiswa dari 50 negara yang berbeda dari seluruh dunia. Total mahasiswa yang menghadiri konfrensi ini adalah lebih dari 170 mahasiswa. Untuk dari Indonesia sendiri ada 13 orang. Dua orang dari Universitas Indonesia, satu orang dari Universitas Diponegoro, 8 orang dari President University dan 2 orang dari ITS, yaitu Yabes David Losong (Mesin 2011) serta Achmad Rizal Mustaqim (Mesin 2012).




Video Gordon Brown untuk JUEMUN 2014
Walikota Kobe City saat membuka JUEMUN 2014
Ambassador Mitsuhei Muratta saat memberikan pidato tentang Global Citizenship
               JUEMUN 2014 bertemakan UN Secretary General ‘s Global Initiative in Education, berdasarkan inisiatif umum sekertaris jendral PBB dalam edukasi untuk memprioritaskan Edukasi untuk semua anak yang ada di dunia sehingga tidak ada diskriminasi untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Di JUEMUN 2014 ada 3 prioritas yang dibahas, yaitu Put every Child in School, Improve the Quality of Learning, dan Foster Global Citizenship.  Hal ini di garis bawahi oleh perwakilan UNESCO, Gordon Brown dalam video yang dikirmkan dari Geneva untuk JUEMUN 2014. Beliau mengharapkan anggota peserta JUEMUN 2014 dapat membuat draft resolution dan akan dikirim ke UNESCO sebagai bahan pertimbangan UNESCO untuk membuat kebijakan. Tidak hanya itu, JUEMUN 2014 kali ini banyak mengundang pembicara seperti Ambassador Mitsuhei Muratta (Wakil Mentri Luar Negri Jepang), Professor Keiko Kanai (Jurnalis pada TV dan media cetak lokal di Jepang dan London), dan Professor Michiko Kuroda (Chief of Staff of the UN Peace Keeping and Peace Building Missions)
Professor Michiko Kuroda sedang berpidato tentang perdamaian dunia
Achmad Rizal dan Yabes David di Kobe City


   Setelah menjalani debat, negosiasi dan diplomasi selama tiga hari, perwakilan ITS akhirnya mendapatkan penghargaan dari pimpinan sidang dari masing-masing prioritas. Untuk Achmad Rizal Mustaqim yang berada di prioritas 2, yaitu Improve Quality of Learning mendapatkan penghargaan Outstanding delegate, dan untuk Yabes David Losong yang berada di prioritas 3, Foster Global Citizenship juga mendapatkan penghargaan Outstanding Delegate. “Penghargaan ini menjadi awal bagi ITS khususnya Teknik Mesin supaya berusaha untuk menginternasionalisasikan kampus kita dan untuk mendorong teman-teman agar bisa lebih terbuka dengan permasalahan dunia serta terus berpikir out of the box” tegas Achmad Rizal selaku Pimpinan Umum Dimensi 2014-2015.(dimensi2014)


Dari Passion menjadi Penghargaan

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Jumat, 04 Juli 2014
With 0tanggapan
Tag :
Next Prev
▲Top▲