(Teknik Mesin-ITS) Mahasiswa teknik berbicara politik? Sepintas
terpikir oleh kita bahwa itu adalah bahasan yang berat. Pertanyaan berupa
“mengapa harus bahas politik?” terlontar dari teman-teman kami. Maka dari itu,
untuk memberi pencerahan, simak tulisan kami ya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGX-Obil_m9jvWvrfWhfbxfl7dKQL8KyPcAYyx-qqiml7urVXG0p1EEIz3pwUSdpziRja5gdK2w_iMpdxpebdp4ccY2Uhxj6Ozy1-MAg4xUoIwQdGf6p18qhPAsZBNCwNJxHKYZ6ds0tR3/s1600/download+(8).jpg)
Sebenarnya, apa sih tujuan dari “Mahasiswa
harus tahu politik”? Kalau kita mengutip kutipan dari Aristoteles, politik
sendiri memiliki arti “Usaha yang ditempuh sekelompok manusia untuk mewujudkan
kebaikan bersama”. Itu adalah teori klasik dari bapak filosofi dunia. Namun, itulah
yang harusnya menjadi refleksi untuk kita dan menjadi jawaban atas pertanyaan
tentang mengapa harus belajar politik. Kami teringat akan 4 peran fungsi
mahasiswa yang pernah diberikan pada saat Gerigi (Generasi Integrasi ITS) tahun
2011 lalu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjfeAysVCJ_eCWsLPyxlF8k9EHqiQzgyZUzY4VXAg-CqofUO79XEB6ZmiWXf231Fu8CGGwCj0ak2qgyxyJhBndFjBfIO4p1UwSrVINjb6JgihN9rDqqo-8WwHDY2qOAp8CjlajAcutuS9o/s1600/download+(6).jpg)
Apalagi ditambah dengan kesibukan kita semua yang tidak
bisa dihindari. Namun, alangkah baiknya jika kita perlahan-perlahan
merenungkan, tujuan kita untuk mengetahui politik itu untuk siapa sih?. Tentu
ke-4 peran fungsi mahasiswa itu implementasinya kepada peran kita dalam
pembangunan bangsa dan negara Indonesia ke-depannya. Tapi sayang, mahasiswanya
saja “ogah” melirik politik, bagaimana bisa mengimplementasikan hal-hal
tersebut.
Mungkin keengganan tersebut bisa dilandaskan
pada pemikiran seperti, dunia politik adalah tempat orang-orang kotor berkumpul
dan para calon insinyur atau mahasiswa lain yang berlandaskan kebenaran terlalu
putih atau suci untuk memahaminya. Politik hanya untuk urusannya orang tua dan
wakil rakyat di gedung pemerintahan sana. Kita seharusnya tertampar oleh
pemikiran seperti itu.
Kita seharusnya sadar bahwa apabila Indonesia ini
hancur, tentu kita juga akan hancur. Kami teringat akan sosok Soe Hoek Gie yang
partisipasinya di politik cukup dikenal di kalangan mahasiswa saat ini. Tentu
partisipasi yang dilakukan olehnya menandakan bahwa dia melek politik. Mungkin
sampai saat ini, cuma dia sosok satu-satunya generasi muda pada masanya yang
masih antusias untuk tahu keadaan negerinya sendiri. Bukan saya, kamu, ataupun
kita semua.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBpK_VlvGDFSEFxGbKR55FE0tb5gPlcK5IHuGRpLwHm3Lz3JtnlszIaD5EH8IKuKCrgHgFRsuTXXVywJkbiDoi6jdiI17dEgkGixev6K1YyIguzb9IaPRoXeDwV-mpE9YgbZymMlKkhIuf/s1600/download+(3).jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmUK-PA7jirHj8ZOS8_qdabEP5wUpuiYsEauXc17Ki0nu8vAa5o-gFrvWhnGg1iWT8KR_lpxgy2ybSpowXQ8Mngt1wwUFNQlyg3XSOQWOBpnNBfOjpNF7GGSrUuImfI_BL3hg9uQ2f_YNE/s1600/download+(7).jpg)
So, yuk kita sama-sama belajar mengenal
politik. Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih karena telah membaca
artikel kami. Tunggu artikel kami selanjutnya ya. (rymnd/dimensi)
“Apabila
politisi berkaitan erat dengan kekuasaan, dan Ilmuwan/Insinyur berkaitan erat
dengan kebenaran. Apa yang akan terjadi jika keduanya digabungkan? Tentu
tidaklah lain, akan menciptakan suatu sosok yang memegang kekuasaan yang
dilandaskan kebenaran” – Anonymous