Newest Post

Internasionalisasi Jurusan [OPINI] [eng version]

| Rabu, 03 September 2014
Baca selengkapnya »


People go first!
[How to Internationalize Mechanical Engineering]

Internationalization is an attempt to introduce, prepare and empower a thing that can ‘enjoy’ internationally. If we want to talk about how to internationalize mechanical engineering department of ITS, we have to consider about the preparedness of the object in department itself. Educators, administration’s staff, students, and every supporting element in Mechanical Engineering is the object that should prepare for Internationalization

            How to start internationalization in Mechanical Engineering? Thomas Jefferson said, “Mind like a parachute, they only function when open.” The first thing that we should start is every element that wants to do internationalization should have an open-minded mind and knowledge. With an open mind, cultural learning process can take place in our department. No doubt, Indonesia has a big different culture with another country especially for western. And sometimes we cannot admit it because our cultures deny it. But with open mind, we can learn and understand other culture, so we can make internationalization in Mechanical Engineering. Open mind can decrease culture shock too. Like what I mention before, we have different culture and how we can be global citizenship (in order to internationalization) is by having an open mind, understanding each other’s, and try to admit others.

            Another preparation that we should prepare is language. In Mechanical Engineering department, main language is Bahasa, but secondary language is Javanese Language. If we want to internationalize our department we have to use international language as our secondary language. Not mean we don’t love our own culture, but how global citizen could understand Javanese language since it was not an international language. Not only using English as international language on our textbooks, but why not we try English as our daily language. Indonesian sometime thinks that when you speak in English means that you are so ostentatious and those statements make us down and afraid that we will shun by our friends. I believe there is “price” that we should pay if we want to be the global citizenship or in this case internationalization. That’s why I stated that the first thing is we should have open mind so we don’t have to afraid of our environment which is maybe will not support as to become international student of Mechanical Engineering.


            Facing many ideology lacing in this world, whether it liberalism, conservatism, communism, fascism, and many more, force us to fortify our self. Irrespective of the open mind that we have to own, ideological principles that we hold must also be sturdy. In fortify our self, hence necessity of extensive knowledge as well about self-knowledge, religion, national ideology and other ideologies that exist in this world. The most elements must prepare associated with it is young people in this case is students. To increasing the knowledge, it will be very important also read things that don’t have any connection with Mechanical Engineering disciplines, such as concept of nationalism, social, politics, cultural and world issues. Discussion on these topics can be helpful also in upgrading the student’s knowledge.

            Not only upgrading the knowledge but also implements that knowledge in some competition. In Mechanical Engineering we there some competition that related with our disciplines like “Shell Eco Marathon” and “IEMC” and so far students and educators of Mechanical engineering have already take part on that event. But to internationalize our department, those events will not enough. Try to get out from your comfort zone and try another competition which is doesn’t relate with our disciplines like International conference discussing about world education or another global issues. To internationalize our department, we have to internationalize the students first. Because in mechanical engineering most of our lecture has already got their title on overseas, so it is the student’s time to internationalize their self and we can internationalize our department easily.


            The point of internationalize Mechanical Engineering departments is from the elements of department itself. Encouraging students to have an open mind so they can understand and admit another culture in this world so we can take part to become global citizenship, learn to pay the price to become international student like learning English and be brave to speak in English even in daily life. Fortify our self from world’s ideology, try to recognize our self and read everything even doesn’t relate with our disciplines. And believe we can bring Mechanical Engineering department of ITS become international department. (yabs/M54)

Internasionalisasi Jurusan [OPINI] [eng version]

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Rabu, 03 September 2014
With 0tanggapan
Tag :

Usaha yang Berbanding Lurus Dengan Hasil [Laporan Mahasiswa Teknik Mesin di Negri Bolywood]

|
Baca selengkapnya »


Pune, India.         Sebuah prestasi kembali di toreh oleh mahasiswa teknik mesin ITS dan tim dari UKM Robotik ITS di ajang ABU Robocon yang diselenggarakan di kota Pune, India. Indonesia yang diwakilkan oleh ITS mendapatkan second Runner Up di Kontes robot tingkat dunia yang diikuti oleh kontestan dari 17 negara berbeda seperti Indonesia, Vietnam, Jepang, Rusia dan India. 

Tim robot RINE (Robot ITS Nang Pune) ini telah melewati perjalanan yang cukup panjang sebelum berangkat untuk mengikuti kopetisi internasional tersebut. Mulai dari penyisihan tingkat regional yang diadakan di Malang, dilanjutkan dengan penyisihan tingkat nasional, dan pada penyisihan nasional tersebut RINE menjadi juara pertama dan menjadikan ITS menjadi perwakilan Indonesia di kancah internasional.

Di pertandingan ABU Robocon, pertama-tama semua tim dari setiap negara dibagi menjadi beberapa grup. Indonesia yang merupakan salah satu tim unggulan, keluar sebagai juara grup. Pada laga selanjutnya yaitu perempat final, Indonesia harus berhadapan dengan Malaysia. Pada laga tersebut, Indonesia pun berhasil mengalahkan Malaysia. Di laga semifinal, Indonesia harus menghadapi lawan yang tangguh, yaitu Vietnam.  Langkah Indonesia pun harus terhenti di babak semi final setelah dikalahkan oleh Vietnam. Di babak semi final, Vietnam menyelesaikan semua tugas dengan catatan waktu 45 detik, unggul sekitar 2 detik dibandingkan Indonesia.

Vietnam pun dinobatkan sebagai ABU winner setelah di laga final mengalahkan Jepang. Sedangkan Indonesia harus puas menjadi second runner up bersama team dari Thailand. Tidak hanya dinobatkan sebagai second runner up, ITS juga  mengharumkan nama  Indonesia di kancah internasional setelah menyabet gelar  best engineering award.

ABU Robocon 2015 akan datang akan diselenggarakan di Yogyakarta dengan tema olah raga bulu tangkis. Dengan dijadikannya Indonesia sebagai tuan rumah, diharapkan agar Indonesia dapat meningkatkan prestasi tahun lalu yang telah dicapai.

                “Usaha keras dari seluruh anggota tim membuat kami dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Kami harap agar tahun depan kami dapat menjadi juara ABU Robocon 2015” ujar Ahmad Tarmizi selaku anggota ITS Robotic Team sekaligus staff DIMENSI.

Surat Untuk Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015

| Selasa, 22 Juli 2014
Baca selengkapnya »
“Universitas adalah tempat untuk memahirkan diri kita,
bukan saja di lapangan technical and managerial know how,
tetapi juga di lapangan mental, di lapangan cita-cita,
di lapangan ideologi, di lapangan pikiran.
Jangan sekali-kali universitas menjadi tempat perpecahan.”
( Ir. Soekarno)

Assalamualaikum Wr.Wb
Yth. Mahasiswa ITS yang memenuhi kriteria dan Syarat Pencalonan PresBEM ITS 14-15

Dinamika yang terjadi akhir-akhir ini dalam pemilihan presiden sangat terasa sampai ke tataran grassroot di nusantara, pergejolakan terjadi dimana mana dalam upaya penegakan demokrasi menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia. Sebentar lagi akan diumumkan hasil dari demokrasi yang penuh perjuangan ini, sehingga dalam waktu dekat kita akan mengetahui siapa yang akan menjadi nahkoda negeri ini dalam mengarungi perjalanan di dunia selama satu periode kedepan.

Pun dengan kita ( KM ITS ) yang menjadi bagian integral Indonesia dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia, dalam waktu dekat akan diadakan pesta demokrasi untuk memilih nahkoda KM ITS dalam mengawal kehidupan kemahasiswaan selama satu periode kedepan.
Sejenak kita flashback ke belakang, semenjak KM ITS ada, pada tahun 2001 sampai sekarang pada tahun 2014 ini telah dilalui berbagai periodeisasi organisasi, dengan karakter dan cara masing masing dalam membawa kemahasiswaan kampus menuju cita cita bersama yang selaras dengan cita-cita luhur organisasi kampus ITS ini.

Sebagaimana fungsi kampus salah satunya sebagai pencetak kader-kader kontributif bangsa yang memiliki kesadaran untuk senantiasa tumbuh dan bergerak mewujudkan cita cita bangsa Indonesia, maka drama kampus pun mengikuti alur tersebut, system dibuat untuk menghasilkan kader-kader yang mampu menjadi pioneer pergerakan bangsa ini.

Tidak terasa Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai coordinator pergerakan kemahasiswaan di kampus ITS akan segera selesai untuk periode 2013-2014, artinya perjuangan akan berlanjut untuk periode berikutnya yaitu pada 2014-2015. Dinamika suksesi sudah mulai masuk dan terasa kepada kalangan massa kampus, diskusi terbuka, musyawarah mahasiswa dan kongres mahasiswa dengan agenda suksesi BEM ITS. #Normalisasi sebagai harapan suksesi tahun ini, tidak berhasil dilaksanakan dikarenakan berbagai macam alasan yang muncul dan terungkap, sehingga periode BEM ITS 2013-2014 akan selesai pada bulan Oktober 2014 dan parallel dengan hal tersebut suksesi KM ITS untuk periode 2014-2015 akan dilaksanakan.

Saat ini perangkat pemilu telah dibentuk, baik itu kepanitiaan yang akan mengelola keberjalanan pesta ataupun administrative perangkat untuk menunjang pemilu itu sendiri seperti persyaratan calon presiden dan calon DPM yang selaras dengan UU pemilu yang telah direvisi. Berarti tinggal menunggu siapa yang akan menjadi presiden BEM ITS 2014-2015, yang akan melalui mekanisme pencalonan dan serangkaian pemira ITS.


Untuk Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015
KM ITS hari ini adalah akumulasi perjuangan dari setiap periode kemahasiswaan sebelum-sebelumnya, semenjak awal mula belum ada konstitusi sampai ada MUBES 1, sampai adanya MUBES IV sekarang. Begitu banyak akulturasi budaya, pemikiran dari transfer ilmu yang terjadi sehingga terimalah KM ITS Sekarang adalah seperti ini.

Tahukah kita semua bahwa KM ITS itu hanya merupakan alat yang berupa system, alat untuk mencapai tujuan bersama yang kita namakan Visi KM ITS yang berbunyi “Mewujudkan Keluarga Mahasiswa ITS yang mandiri, professional, demokratis dan dinamis yang dilandasi oleh nilai niai ketuhanan YME, nilai kejuangan sepuluh nopember serta nilai kerakyatan dalam rangka mempelopori pengembangan Ilmu Pengetahuan, Seni dan Teknologi bagi kesejahteraan masa depan almamater, masyarakat dan bangsa “. Poin yang hadir dalam kalimat visi itu merupakan harapan jangka panjang yang diharapkan selalu kontinyu diwujudkan dalam kehidupan kemahasiswaan yang diaktualisasikan dalam setiap periode.

Sadarkah kita bahwa dalam hakikatnya sebuah system adalah bekerja secara terpadu menggunakan konsep sinergi dan saling terhubung satu sama lain untuk mewujudkan visi tersebut ? mungkin dari kita semua sadar karena kita saat ini dididik dalam ruang kampus yang bernuansa Sains dan Teknik. Namun apakah memang dalam keberjalanannya sendiri sekarang sudah seperti yang diharapkan? Entitas yang ada di dalamnya masih memiliki egoism sendiri dalam keberjalanannya sampai sekarang. Entitas yang ada didalamnya hanya menjadi sebuah symbol dalam struktur, dan masih belum bisa diaktualisasikan secara nyata dalam kehidupan kemahasiswaan kampus.

Fahamkah Kita bahwa ITS berdiri merupakan amanah Bangsa Indonesia yang diwujudkan oleh pemerintahan Negara Indonesia sehingga dibentuklah sebuah Institut Negeri di wilayah Surabaya ini. Begitu besar harapan bangsa Indonesia terhadap keberadaan kampus ini untuk menjadi penjaga nilai nilai kebenaran di Negara ini dan juga harapan akan menjadi pemimpin-pemimpin yang diharapkan di masa yang akan datang. Sehingga seberapa jauh memahami jati diri kita sebagai mahasiswa yang mendapat amanah dari bangsa Indonesia ? seberapa banyak mahasiswa ITS saat ini yang sadar akan hal itu ? seberapa besar orientasi pergerakan kita untuk memenuhi harapan besar itu saat ini ?


Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Menjadi Seorang presiden merupakan sebuah amanah besar, bisa menjadi pedang mata dua pasca pelaksanaan, dibenci jika tidak amanah, dicintai jika kita melaksanakannya dengan baik. Juga menjadi presiden yang disini menjadi pemimpin umat yang menaungi sekitar kurang lebih 17.000 mahasiswa merupakan sebuah amanah yang bukan hanya dipertanggungjawabkan didepan forum LPJ kampus, namun juga memimpin umat yang diciptakan oleh sang pencipta sehingga juga dipertanggungjawabkan di pasca kehidupan dunia nanti, karena kita adalah duta dari nilai nilai yang harus dijaga selama kita hidup di dunia.


Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Presiden BEM ITS itu bukan hanya symbol, bukan symbol kekuasaan,yang duduk megah dalam singgasana, bangga dengan nama tercantum dimana-mana dikenal sebagai orang nomor 1 di kemahasiswaan kampus, nyaman didalam sebuah kotak dan yang bergerak adalah pion-pion lain untuk mewujudkan janji janji yang diumbar dalam proses kampanye. Namun dia yang bijak dalam memahami posisi sebagai pemimpin umat untuk memberikan sebuah gambaran kemana arah gerak yang paling baik untuk dilakukan, juga cerdas dalam bertindak serta memberikan sebuah solusi nyata dalam permasalahan yang dihadapi, Tabligh menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan, mekanisme jarring aspirasi serta pemahaman akar rumput dengan komunikasi yang baik perlulah dijalin, serta yang paling penting adalah benar dalam berpikir dan bertindak, jujur dalam segala tindakan, dan menjadi teladan bagi siapapun yang melihatnya. Memang disini terlihat ideal, namun hakekat dasarnya ialah seperti itu, kita berada dalam dimensi waktu proses untuk menjadi ideal, mari saling belajar dalam menuju sesuatu itu, dan saya harap anda memiliki itu untuk menjadi teladan kami kawanku….


Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Masalah yang ada saat ini di kampus begitu banyak, hasil dari akumulasi masa sebelumnya, krisis keteladanan, krisis legitimasi akan lembaga tertinggi di kampus, krisis pemahaman hakekat dasar akan pergerakan kita sebagai mahasiswa hadir didepan kita saat ini, dan itu merupakan sebuah hal yang perlu kita cicil dan perbaiki satu persatu untuk bergerak lebih baik kedepannya dan mampu menjadi kampus harapan bangsa . Apakah sudah ada solusi akan hal fundamental ini semua ?


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Tantangan yang akan dihadapi kedepan oleh kita baik sebagai individu maupun kelompok begitu banyak dan diperlukan respon yang tanggap dan bijak dari kita. Asean Economic Community 2015, dimana pasar bebas Asean akan dibuka sehingga pesaing kita dalam mewujudkan tatanan hidup ini bukan hanya dari dalam namun juga dari luar, Dinamika Pemilu di Indonesia yang akan menghasilkan pemimpin baru hasil dari demokrasi kita perlu dikawal terkait janji-janji kampanyenya untuk mewujudkan tatanan Indonesia, Juga Isu dan kebijakan tingkat daerah dimana kita berdiri saat ini juga perlu kita perhatikan. Serta tantangan dari dalam kampus sendiri pun hadir mengiringi keberjalanan kepengurusan kedepan. Terkait kampus yang saat ini berubah menjadi PTN BH, juga terkait pemilihan rector baru untuk periode yang akan datang serta tantangan lainnya. Bagaimana kesiapan kita dan formulasi kedepan untuk menghadapi tantangan tersebut, sudah ada dan siapkah ?


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
BEM ITS sebagai lembaga eksekutif tertinggi di kampus memiliki tugas, hak serta wewenang tersendiri dalam melaksanakannya. Dimana secara normative telah tertuang secara jelas dalam konstitusi dasar tertinggi MUBES IV pasal 10 dan pasal 11, bagaimana kesiapan anda kawanku ?
Kesiapan dalam formulasi strategi untuk mengkoordinasikan setiap perang fungsi entitas yang ada di dalam system KM ITS ini ? bagaimana kesiapan formulasi strategi terkait ranah utama di bidang social politik ? semoga kawanku sudah sadar akan hal itu.


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Siapakah partner anda di kampus saat ini ? berapa kawan anda yang memahami siapa anda, berapa kawan anda yang mau mendukung selama keberjalanan periode kepengurusan nanti ? memang terlihat simple namun sangat penting karena untuk mengurus dan mengawal pergerakan 17.000 mahasiswa di salah satu institusi besar di Indonesia ini begitu banyak energy dan waktu yang akan dikeluarkan dan perlu banyak supporting dalam keberjalanannya nanti. Semoga tidak ada istilah hanya mengantarkan ke gerbang. Tidak ada istilah hanya cukup didoakan saja dan tidak ada gerak bersama dalam mengawal pembangunan tatanan system ini. Serta siapkah anda dengan segala kemungkinan yang tidak dibayangkan sebelumnya ? baik kemungkinan terbaik maupun terburuk nanti ? semoga kawanku ini sudah faham akan hal ini.


Kawanku calon Presiden BEM ITS 2014-2015 …
Tulisan ini hanya sedikit kegelisahan yang terjadi ditengah dinamika kehidupan yang telah saya alami, baik sebagai mahasiswa di ITS maupun sebagai Warga Negara Indonesia. Besar harapan saya, kita sama sama hidup dalam mengawal tatanan kehidupan yang lebih baik, besar harapan saya kemahasiswaan di kampus ini bisa lebih baik dan bermanfaat. Dikala mana saya tidak bisa menjadi “sesuatu” semoga anda bisa menjadi sesuatu tersebut. Jika menganggap tulisan ini hanya sebuah bentuk omong thok terhadap kenyataan yang ada silahkan, namun saya tidak pernah menutup diri untuk diskusi dan bergerak, hubungi saya jika ingin diskusi dan tegur saya jika saya salah.

Semoga kita senantiasa selalu belajar dan memantaskan diri untuk mewujudkan cita-cita kita kenapa kita harus hidup di dunia !!

Wassalamualaikum Wr.wb
Latif
Mahasiswa Teknik Mesin FTI ITS

Surat Untuk Kawanku Calon Presiden BEM ITS 2014-2015

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Selasa, 22 Juli 2014
With 0tanggapan

Petualangan Raib di Bulan [RESENSI BUKU]

| Senin, 07 Juli 2014
Baca selengkapnya »


‘Apapun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apapun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban . Masa lalu, hari ini, juga masa depan.’


Dimensi-Surabaya. “BUMI” hadir sebagai novel fantasi pertama karangan Darwis Tere Liye. Genre fantasi ini menyuguhkan petualangan imaji yang menarik bagi pembacanya. Perasaan cemas, takut, senang, sedih bahkan deg deg an mengikuti alur cerita yang dibuat naik turun. Mengambil latar kehidupan remaja perempuan berusia 15 tahun bernama Raib, novel ini membungkus cerita fantasi dengan intrik-intrik khas anak remaja, keluarga, sekolah, dan persahabatan. 

Raib, remaja ini memiliki kehidupan yang wajar seperti remaja pada umurnya. Anak tunggal dari seorang Ibu rumah tangga dan Ayah pekerja kantor, sahabat perempuan, Seli serta teman sekolah yang menyebalkan, Ali. Tapi semuanya berubah ketika Ra sadar bahwa ia bisa menghilang dengan menutup wajah dengan tangannya dan Seli juga mempunyai kekuatan tersembunyi yang ada pada dirinya, dia bisa menciptakan petir dari tangannya. Sedang Ali, anak yang suka bikin onar seolah memukau dengan kecerdasannya. Perjalanan fantasi ini dimulai saat mereka tahu jika di dunia yang Tuhan ciptakan dengan mengagumkan menyimpan banyak rahasia. Dunia memiliki empat dimensi kehidupan yang saling bersisian, berjalan serempak, dan tidak saling melihat yaitu Klan Bumi tempat Makhluk Tanah hidup, Klan Bulan tempat Makhluk Bayangan tinggal dengan populasi paling banyak, memiliki alat mutakhir berkali-kali lipat dibanding Bumi, Klan Matahari lebih dikenal dengan Makhluk Cahaya, ilmu pengetahuan dan teknologinya sama dengan Bulan, dan Klan Bintang disebut juga Klan Titik Terjauh. 

Tamus hadir membawa rencana besar yang mengerikan. Panglima Barat Pasukan Bayangan dari Klan Bulan ini menginginkan Buku Kehidupan yang diwarisi Raib untuk membuka sekat menuju Penjara Bayangan Di Bawah Bayangan  dan membawa pulang narapidana yang ribuan tahun terperangkap, Sang Pemilik Kekuatan. Jika hal itu terjadi maka kericuhan dan kehancuran Klan didepan mata. Pertempuran antara Tamus dan ketiga remaja itu tek terelakkan. Di akhir cerita, Tamus terperangkap dalam lorong gelap yang membawanya ke Penjara menyeramkan itu. Sayang, Tamus membawa serta Buku Kematian akan sangat berbahaya jika buku itu dikuasai Si Pemilik Kekuatan. 

Novel ini akan berlanjut pada seri keduanya, “Bulan” dengan perjalanan ketiga remaja yang lebih seru dan menegangkan. Pada setiap novelnya, Tere Liye mampu menciptakan cerita yang mengalir dan mudah dimengerti.  Jalan ceritanya yang berbeda cocok dibaca oleh para remaja. Namun ada beberapa episode dalam novel ini yang terkesan membosankan berkaitan dengan rutinitas pelajar SMA dengan bumbu masalah keluarga yang itu itu saja.  Akhir cerita yang sedikit memaksakan karena Raib yang membuat masalah ini tidak menyelesaikan masalahnya sendiri.(/tr)



Petualangan Raib di Bulan [RESENSI BUKU]

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Senin, 07 Juli 2014
With 0tanggapan
Tag :
Next Prev
▲Top▲