Newest Post

GO FORWARD!!!!

| Jumat, 29 November 2013
Baca selengkapnya »
Mungkin kita pernah berpikir seperti "Kok gue nggak seperti si A yang pandai dalam mata kuliah ini yah" atau "Kok gue nggak jago organisasi seperti si B ya".

Kekurangan itu Timbul Jika Kita Membandingkan
"Bagaimana saya merasa bahwa saya sipit kalau saya tidak melihat teman saya yang matanya belo? Bagaimana saya merasa pendek kalau saya tidak melihat teman saya yang tinggi?"

Tanpa kita sadari. Kita seringkali membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kita lupa bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk dan karakter yang berbeda untuk tujuan yang berbeda-beda pula.

Si A diciptakan Tuhan menjadi orang yang teliti dan pandai berhitung bisa jadi karena si A akan memiliki pekerjaan sebagai konsultan dan ahli keuangan yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Si B diciptakan Tuhan menjadi orang yang pandai menggambar bisa jadi karena gambar-gambar yang dibuat si B dapat menginspirasi orang banyak.

Jika kita membandingkan diri kita dengan orang lain dan menganggap itu tidak adil, maka sesungguhnya kitalah yang belum mengerti dengan maksud apa Tuhan menciptakan kita.

Setiap Orang Pintar dalam Bidangnya Masing-masing

Pada kebanyakan organisasi dan perusahaan, ada orang yang kinerjanya kurang memuaskan. Salah satu penyebab dari kurangnya kinerja tersebut bisa jadi karena penempatan yang salah. Pekerjaan yang dilakukan oleh orang tersebut bukan pekerjaan yang sesuai dengan passion dan potensinya. Walaupun orang tersebut bisa melakukannya, suatu saat akan muncul titik jenuh yang membuat kinerjanya menurun.

"Orang bodoh adalah orang yang TAHU, tapi TIDAK MAU berubah,".

Pertanyaannya, sudahkan kalian mengerti apa sesungguhnya passion dan potensi kalian? Jika belum, carilah terus dengan cara mengeksplor diri lebih banyak. Jika sudah tahu, pastikan kalian melangkahlah dengan benar. Berubahlah jika kalian tahu bahwa kalian ada di jalan atau penempatan yang salah.

Setiap orang itu spesial dan percayalah akan keunikan diri kita sendiri dan bersyukurlah akan hal itu. karena Tuhan menciptakan kita dengan tujuan yang mulia .BE BLESSED! (ybs)

(Dari beberapa sumber)

GO FORWARD!!!!

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :Jumat, 29 November 2013
With 0tanggapan
Tag :

ECO CAMPUS BUKAN SEKEDAR AKSI “PENGHIJAUAN”

|
Baca selengkapnya »


Dampak pemanasan global dan perubahan iklim telah menjadi hal yang tak dapat dihindari lagi. Berbagai upaya dilakukan untuk melahirkan kesadaran agar ikut memerangi pemanasan global baik di lingkungan sekitar, kantor, sekolah dan lain sebagainya. Eco campus merupakan salah satu program terbesar yang dikampanyekan di lingkungan kamus

Berbagai program lingkungan ini tidak lain bersifat sukarela (volunteer), yaitu program yang dibentuk untuk menstimulus kesadaran dan kepedulian setiap warga kampus dalam melestarikan lingkungan. Kampus dan intitusi sejenisnya merupakan tempat berkumpulnya intelek muda yang diharapkan dapat menjadi pioner dalam menggalakan aksi melestarikan lingkunga. Satu tindakan kecil yang nyata dapat membawa pengaruh yang sangat berarti dalam keberlangsungan lingkungan.

Green Campus
Pengertian istilah Eco-Campus/ Green Campus dalam konteks pelestarian lingkungan bukan hanya suatu lingkungan kampus yang dipenuhi dengan Pepohonan yang Hijau ataupun kampus yang dipenuhi oleh Cat Hijau, ataupun barangkali karena kebetulan Jaket Almamater kampus yang bersangkutan berwarna hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam eco-campus adalah sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien, misalnya dalam pemanfaatan Kertas, alat tulis menulis, penggunaan Listrik, Air, Lahan, Pengelolaan Sampah, dll. Dimana semua kegiatan itu dapat dibuat neraca dan dapat diukur secara Kuantitatif baik dalam jangka waktu bulanan maupun tahunan.

Indikator Green Campus
Oleh sebab itu, dalam program eco-campus ada beberapa indikator ataupun parameter yang dapat dijadikan sebagai ukuran apakah kampus tersebut telah benar-benar telah mencapai sebutan eco-campus ataupun Green Campus. Adapun Ukuran keberhasilan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
• Efisiensi penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran
• Efisiensi pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
• Efisiensi penggunaan lahan sebagai ruang terbuka hijau dan estetika (landscape)
• Efisiensi penggunaan listrik
• Efisiensi penggunaan Air
• Efisiensi pemakaian sumber daya alam
• Upaya kontribusi pengurangan pemanasan Global                                                        

            Berbagai program diterapkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber energi di kampus. Tidak mengherankan bahwa kampus merupakan lembaga/institusi yang bergerak di bidang pendidikan dan penganjaran, tentu banyak menghabiskan lembaran kertas. Upaya dilakukan untuk menekan limbah yang dihasilkan dari penggunaan kertas tersebut. Kemudian juga dalam bidang pemanfaatan air, listrik, dan lahan di dalam kampus.
taman Teknik Mesin ITS

            Efisiensi pemanfaatan air adalah sangat penting dilakukan di lingkungan kampus. Penghematan air misalnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dengan menggunakan teknologi re-sirkulasi air seperti yang telah bayak digunakan oleh institusi lain. Sisa air yang telah digunakan seperti dari kamar mandi, dapur, dll. ditampung kembali dalam kolam penjernihan terpadu, yang kemudian dimanfaatkan kembali. Di samping itu, lahan yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai sumur resapan ataupun biopori untuk menampung air hujan yang jatuh agar tidak sia-sia mengalir sebagai air permukaan dan terbuang ke laut. Air hujan selanjutnya dapat mengisi air tanah, kemudian tersimpan sebagai air persediaan pada saat musim kemarau tiba.
Efisiensi penggunaan lahan di lingkungan kampus juga perlu mendapat perhatian. Idealnya harus ada perimbangan antara luas bangunan dengan ruang terbuka hijau. Minimal 30% lahan kampus sebaiknya dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Selama ini ada kecenderungan ditelantarkan atau dibiarkan sebagai lahan tidur (sleeping land) atau ruang hilang (lost space). Berbagai aksi penanaman pohon yang dilakukan beberapa lembaga di dalam kampus diakui sebagai gerakan yang sangat membanggakan. Namun hal yang tidak kalah pentinggnya adalah aksi pemeliharan tanaman tersebut. Program lanjutan ini seringkali dianggap sepele sehingga aksi penghijauan tersebut sesungguhnya tidak memberi hasil yang diinginkan.
Berbagai parameter/indikator sebagaimana diuraikan diatas pada dasarnya adalah disusun berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ilmiah terutama dikaitkan dengan fenomena dan fakta yang terjadi. Sudah seyogyanya kita sebagai warga kampus yang hidup dalam lingkungan masyarakat ilmiah terdidik selalu tanggap dan bertanggungjawab dalam menyikapi berbagai masalah disekeliling kita dan menjadi contoh/model, tidak terkecuali masalah lingkungan seperti Pemanasan Global / Global Warming yang sedang menghantui kita yang dapat mengancam kelanjutan Bumi dan Kehidupan kita. Mengapa kita tidak Bertindak untuk memulainya?(ptc)

ECO CAMPUS BUKAN SEKEDAR AKSI “PENGHIJAUAN”

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :
With 3tanggapan
Tag :

“Wariskan Hutan Yang Lebih Baik Untuk Generasi Penerus Bangsa”

|
Baca selengkapnya »



Dimensi-Surabaya-. Dipenghujung tahun 2013, khususnya bulan November, tanah Indonesia mulai menata kehidupan baru bagi generasi penerusnya. Tepat hari Kamis, 28 November 2013 diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI dan Bulan Menanam Nasional (BMN) pada bulan Desember sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 24 tahun 2008. Sudah hampir empat tahun kegiatan menanam ini berlangsung. Tahun 2009 setidaknya 251,6 juta pohon, tahun 2010 1,3 Milyar pohon, tahun 2011 1,5 Milyar pohon dan tahun 2012 1,6 Milyar pohon telah ditanam di 33 provinsi di Indonesia. Pada setiap tahunnya jumlah pohon yang ditanam lebih banyak dari yang ditargetkan, begitu pula dengan tahun 2013. Harapan besar, dan animo yang tinggi dari masyarakat Indonesia diharapkan dapat mewujudkan warisan hutan yang lebih baik seperti tema yang diusung. Kegiatan ini ditargetkan selesai pada tanggal 31 Januari 2014. Kegiatan ini sudah dimulai dibeberapa daerah seperti di Bali dan Kulon Progo.


                Gerakan Indonesia Menanam, menjadi salah satu pendukung dalam realisasi kegiatan yang menjadi agenda rutin Menteri Kehutanan ini. Gerakan ini dibentuk oleh sejumlah anak muda yang memiliki pengaruh besar di ranah social media Indonesia seperti Zivanna Letisha, Raditya Dika, Jflow, Rahne Putri, Windy Ariestanty, Arief Muhammad, Bena Kribo dan Andi Bachtiar Yusuf merasa perlunya ada suatu gerakan sosial yang bisa mengatasi isu-isu lingkungan hidup tersebut. Publikasi lewat twitter @Indomenanam, fanpage Indomenanam, dan website www.indomenanam.com gencar dilakukan untuk mendukung program pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. (/tr)

“Wariskan Hutan Yang Lebih Baik Untuk Generasi Penerus Bangsa”

Posted by : Dimensi Mesin ITS
Date :
With 0tanggapan
Tag :
Next Prev
▲Top▲